Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN 2022 Capai 2,49%

M Ilham Ramadhan Avisena
21/12/2022 18:28
Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN 2022  Capai 2,49%
Menkeu Sri Mulyani(Antara)

PEMERINTAH memprediksi defisit anggaran sepanjang tahun ini akan berada di angka 2,49% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut jauh lebih rendah dari yang diindikasikan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, yakni 4,5% terhadap PDB.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023 bertema Menjaga Resiliensi Ekonomi Melalui Transformasi Struktural, Rabu (21/12).

"Presiden tadi menyampaikan defisit di 2,49% (tahun ini), kalau kita lihat APBN yang kita desain dengan defisit 4,5%, ini berarti 2% jauh lebih rendah, ini adjustment yang makin menguat, itu luar biasa untuk sebuah perekonomian," ujarnya.

Prediksi menyusutnya defisit APBN itu didasari oleh kinerja pendapatan negara yang cukup baik dan transformasi ekonomi yang diupayakan pemerintah. Indonesia, kata Sri Mulyani, saat ini mulai bisa menikmati nilai tambah yang lebih banyak dan menjadi sumber penerimaan negara yang cukup signifikan.

Bukti nyata dari transformasi ekonomi itu ialah melalui agenda hilirisasi sumber daya alam (SDA) seperti komoditas nikel. Beberapa daerah yang memiliki nikel kini menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi setelah hilirisasi dilakukan.

"Kita mendapatkan penerimaan negara mencapai lebih dari Rp14 triliun dari pajak, bea keluar, dan lainnya, sehingga ini menyebabkan nilai tambah, aktivitas di dalam perekomian kita yang kemudian menghasilkan penerimaan pajak, memperkuat APBN," kata Sri Mulyani.

Adapun hingga 14 Desember 2022, defisit APBN tercatat sebesar Rp237,7 triliun, atau 1,22% terhadap PDB. Defisit tersebut terjadi lantaran pendapatan negara lebih rendah ketimbang realisasi belanja. Tercatat pendapatan negara mencapai Rp2.479,9 triliun, melampaui dari target yang sebesar Rp2.266,2 triliun.

Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp2.717,6 triliun, atau 87,5% dari alokasi sebesar Rp3.106,4 triliun. Dus, masih ada sisa dana belanja sekitar Rp388,8 triliun yang masih bisa dibelanjakan. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya