Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menkeu: Inflasi Indonesia Masih Lebih Rendah Dibandingkan Perkiraan Awal

Despian Nurhidayat
03/11/2022 13:39
Menkeu: Inflasi Indonesia Masih Lebih Rendah Dibandingkan Perkiraan Awal
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.(MI/Susanto )

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa capaian inflasi Indonesia nyatanya masih lebih rendah dari perkiraan awal, terutama sejak pemerintah memberlakukan kenaikan harga BBM.

"Indeks inflasi harga konsumen atau IHK Oktober 2022 tercatat pada level 5,71% secara tahunan (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 5,95% yoy," ungkapnya dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2022, Kamis (3/11).

Lebih lanjut, inflasi volatile food atau komponen bergejolak dikatakan juga mengalami penurunan menjadi 7,19% yoy.

Sri Mulyani menambahkan bahwa inflasi administered prices atau komponen harga yang diatur pemerintah tidak setinggi yang tadinya dipekirakan yaitu pada level 13,28% yoy sesudah pemerintah lakukan penyesuaian harga BBM yang kemudian memengaruhi tarif angkutan yang dampaknya lebih rendah.

Sementara itu, inflasi inti tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu pada 3,31% yoy. Hal ini sejalan dengan rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan.

Menurut Sri Mulyani, capaian ini merupakan suatu tanda dan perkembangan yang baik Indonesia karena mampu menjaga inflasi relatif dalam level yang moderat.

"Hal ini sejalan dengan langkah sinergi dan koordinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, daerah, Bank Indonesia (BI) serta berbagai mitra strategis lainnya yang diwadahi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), serta terus digiatkannya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," ujar Sri Mulyani.

Selain itu, pemerintah juga dikatakan telah menggunakan instrumen seperti dana insentif daerah untuk memberikan reward bagi daerah yang terus menjaga dan memerhatikan tingkat inflasi di daerah masing-masing. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya