Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Bank DBS Indonesia dan eFishery, perusahaan startup aquatech pertama dari Indonesia di Asia yang membangun ekosistem akuakultur berkelanjutan dengan teknologi untuk membantu budi daya ikan dan udang, Jumat (7/10), mengumumkan kerja sama dalam bentuk pinjaman jangka pendek (loan) senilai Rp500 miliar.
Dana ini akan digunakan oleh eFishery sebagai modal kerja untuk meningkatkan pelayanannya di Tanah Air.
Ini merupakan pendanaan pertama Bank DBS Indonesia pada sektor aquatech sekaligus pinjaman pertama bagi eFishery sejak didirikan pada tahun 2013 silam.
Baca juga : Melalui Program Kabayan, Danamas Dukung Budi Daya Ikan Binaan eFishery
Data Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan bahwa akuakultur merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan paling pesat selama 40 tahun terakhir dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 18,7%.
Sebagai negara dengan sumber daya alam yang mumpuni, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin di sektor akuakultur dalam skala global.
Director of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, mengatakan, “Kami sangat senang bisa memberikan pinjaman modal kerja kepada eFishery yang sangat visioner dalam memanfaatkan inovasi teknologi untuk memodernisasi ekosistem akuakultur dengan berfokus pada tambak udang dan ikan."
Baca juga : KoinWorks dan eFishery Kolaborasi Beri Modal untuk UMKM Perikanan
"Kerja sama pertama Bank DBS Indonesia dengan perusahaan aquatech ini berupaya memajukan sektor akuakultur di Indonesia," jelasnya.
"Kami berharap pendanaan ini dapat mempercepat ekspansi bisnis eFishery, meningkatkan kualitas dan produktivitas pembudidaya ikan dan udang, serta menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan," ucap Kunardy.
"Komitmen Bank DBS Indonesia untuk bermitra dengan eFishery merupakan salah satu fokus kami untuk menumbuhkan industri ekonomi digital di Indonesia dan juga bagian dari keseriusan kami dalam mengelola bisnis dengan memerhatikan isu environment, social, dan governance (ESG),” paparnya.
Baca juga : Kemenkominfo Gandeng Aruna Sosialisasi Adopsi Teknologi Digital Bersama Nelayan
eFishery memiliki fokus pada pembudidayaan ikan nila, gurame, patin, lele, mas, bandeng, bawal, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya, serta udang.
Selain itu, eFishery kini menaungi puluhan ribu pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.
eFishery berhasil memanfaatkan inovasi teknologi untuk mentransformasikan model bisnis yang tradisional menjadi lebih modern dan terjangkau bagi pembudidaya ikan dan udang.
Baca juga : Gandeng Bridestory, Danamon Bantu Nasabah Milenial Wujudkan Pernikahan
Melalui produk dan layanannya, baik teknologi budidaya, penyediaan pakan, pembiayaan, maupun jual beli ikan melalui ekosistem digital, eFishery berharap dapat meningkatkan produksi dan jangkauan hingga 300% di beberapa waktu ke depan.
Selain itu, sektor ini berpotensi mengatasi masalah ketahanan pangan nasional dengan mengandalkan sumber pangan protein hewani yang berkelanjutan atau sustainable.
Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah, mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Bank DBS Indonesia atas kepercayaannya terhadap eFishery sehingga membuat kami menjadi perusahaan aquatech pertama yang mendapatkan pinjaman dana untuk merealisasikan rencana strategis kami."
Baca juga : Fintech Aizen Siap Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia
"Sejalan dengan visi kami untuk merevolusi sektor akuakultur dan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, pembiayaan ini akan membantu mengakselerasi proses tersebut," jelasnya.
"Dengan adanya dukungan ini, kami akan mengembangkan produk dan layanan kami ke kancah internasional dan memberikan dampak yang lebih besar lagi ke sektor pangan," jelas Gibran.
Bank DBS Indonesia dan eFishery memiliki kesamaan visi terkait praktik keberlanjutan di mana bisnis seyogyanya memberikan dampak sosial yang positif atau purpose-driven.
Baca juga : Genjot Ekonomi Kerakyatan, PNM Lakukan Sinergi Social Loan Dengan HSBC
Berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, DBS Bank Ltd (DBS) menggencarkan aksi dan advokasi yang berfokus pada isu keberlanjutan.
DBS memiliki tiga pilar keberlanjutan sebagai dasar pemikiran, yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.
Sebagai realisasi dari pilar Impact Beyond Banking, Bank DBS Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan untuk mengurangi limbah makanan melalui kampanye #MakanTanpaSisa yang sudah menyumbangkan 43 ton food impact sejak diluncurkan pada tahun 2020. (RO/OL-09)
DBS Group Research memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 5,1% secara tahunan atau sedikit lebih tinggi dibandingkan 5,03% pada 2024.
Reksadana bisa memberi profit yang lumayan memuaskan jika dikelola dengan baik. Keuntungan dari investasi ini bisa Anda manfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk membuat playground.
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengumpulkan Rp1 miliar pertama kamu. Siap-siap, langkah-langkah ini bisa mengubah hidupmu!
Miliki rumah idaman dengan mengikuti tren hunian 2024 ini dengan investasi Reksadana bersama Perbankan Prioritas DBS Treasures!
Inisiatif DBS Foundation ini memberikan apresiasi kepada para inovator yang berupaya dalam memecahkan tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
Kolaborasi bernama BICOLLAB ini berlangsung selama tiga tahun dan bertujuan meningkatkan kemampuan diagnostik, sistem kualitas, dan prosedur biosafety di BBVet Wates.
Perguruan tinggi perlu menggandeng industri untuk membantu menciptakan pasar, memproduksi, dan menyalurkannya ke konsumen.
Kerja sama dengan Glavkosmos menjadi simbol keseriusan kami dalam membangun ekosistem teknologi nasional yang berdaya saing global.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved