Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Caketum Hipmi Ini Ajak Mahasiswa UI Jalin Kolaborasi Menjadi Wiraswasta Sukses

Mediaindonesia.com
28/9/2022 17:57
Caketum Hipmi Ini Ajak Mahasiswa UI Jalin Kolaborasi Menjadi Wiraswasta Sukses
Calon Ketua Umum Hipmi Akbar Himawan Buchari di ajang HIPMI Talk(Dok. Pribadi)

CALON Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Akbar Himawan Buchari tampil apik saat beri kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dengan tema 'raih cumlaude itu biasa, jadi pengusaha itu luar biasa'.

Akbar dalam paparannya menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun dunia usaha sebagaimana taglinenya 'kolaborasi daerah membangun Indonesia. 

Menurutnya, tantangan saat ini dan kedepan sangatlah berat. Dunia sedang berada di fase ketidakpastian akibat pandemi dan perang.

"Dua tahun lebih kita berkutat dengan persoalan pandemi Covid-19 yang dampaknya sangat destruktif. Dunia mengalami perubahan secara drastis. Ekonomi kita melemah, bahkan terjun bebas di angka yang mengkhawatirkan, dan hal itu terjadi di hampir semua negara," ujar Akbar saat memberi paparan bagi peserta Hipmi Talk yang bertempat di Auditorium Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI. 

"Belum selesai pandemi, geopolitik dunia dihadapkan dengan perang Rusia-Ukraina serta perang dagang yang melibatkan Tiongkok dan Taiwan yang belum diketahui kapan akan berakhir," sambung Akbar.

Menurut Akbar, salah satu cara untuk bisa bertahan di tengah krisis ini adalah dengan membangun ekosistem ekonomi secara berjenjang dan berkelanjutan dengan pendekatan kaderisasi yang terstruktur sistematis dan masif.

"Mahasiswa UI memiliki peran signifikan lewat Hipmi Perguruan Tinggi dalam membangun dunia usaha di Indonesia yang lebih prospektif dan menjanjikan," ucap Akbar.

Sebagai pengusaha yang merangkak dari bawah, Akbar optimistis masa depan dunia usaha di Indonesia akan kembali membaik. Optimisme itu diungkapkannya ketika melihat antusiasme peserta Hipmi Talk yang hadir dan mau berkolaborasi ide dan gagasan.

Baca juga : Indonesia Diharapkan Mampu Manfaatkan Momentum 'Perfect Storm'

"Kalau kita melihat data, ada trenbkenaikan pertumbuhan ekonomi nasional di dua triwulan terakhir, dari 5.01 persen menjadi 5,44 persen," tuturnya.

"Perekonomian Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44% (YoY) pada Triwulan 2 tahun 2022 dan secara triwulanan, ekonomi nasional tumbuh 3,73% (QoQ). Bahkan PDB harga konstan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yakni sebesar Rp2.924 triliun. Capaian ini menandakan trend pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat," lanjut Akbar menjelaskan.

Melihat dinamika itu, Akbar memberi tantangan kepada seluruh peserta yang hadir untuk menjadi bagian dari pengusaha muda Indonesia yang sukses dan mau melewati tantangan ini bersama.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum Hipmi Perguruan Tinggi Universitas Indonesia Muhammad Rizky Lahadalia. 

"Indonesia akan mendapat bonus demografi di 2045 bersamaan dengan momentum Indonesia emas. Ini kesempatan yang baik buat generasi muda saa ini untuk menjadi enterpreneur sukses," katanya. 

Senada dengan Akbar dan Rizky, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto mengatakan tantangan dunia kedepan semakin kompleks, untuk itu dia menekankan pentingnya kerjasama atau kolaborasi di semua sektor, baik junior dengan senior maupun dengan pemerintah sebagai regulatornya.

"Saya berharap Hipmi PT UI bisa menjadi wadah yang produktif dan menjanjikan bagi lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang tangguh dan mumpuni di masa-masa tersulit sekalipun" pungkasnya.

Peraih beasiswa Monbukagakusho yang sukses meraih gelar Master of Economics dari Hitotsubashi University dan gelar Ph.D. International Development dari Nagoya University itu juga berharap kedepan akan lahir tumbuh pengusaha-pengusaha muda di tanah air lebih banyak lagi sehingga Indonesia bisa menggeser posisi Singapore, Malaysia dan Thailand yang selama ini mendominasi Asia Tenggara. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya