Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/9) sore ditutup melemah. Hal ini dibayangi prospek suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), yang lebih tinggi.
IHSG ditutup melemah 35,42 poin atau 0,5% ke posisi 7.077,03. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,48 poin atau 0,24% ke posisi 1.013,51.
"Prospek suku bunga yang lebih tinggi di AS telah memberi tekanan baru pada ekonomi negara-negara berkembang atau emerging markets," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu. Imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS atau US Treasury Note bertenor 10 tahun naik melampaui 4% untuk pertama kali sejak 2010, karena investor berspekulasi bahwa The Fed terpaksa harus menaikkan suku bunga acuan lebih tinggi dari 4,5% untuk mengalahkan inflasi.
Dibuka melemah, IHSG mayoritas bergerak di zona merah tetapi berhasil menguat menjelang penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih berada di zona hijau, tetapi perlahan melemah dan terus berada di
teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dengan barang baku paling dalam 1,88% diikuti transportasi & logistik dan perindustrian masing-masing turun 1,77%. Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PCAR, INDX, KJEN, KIOS dan GGRM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni AMMS, COAL, SMDM, SRAJ, dan MEDS.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp119,51 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah beli bersih Rp176,93 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.216.288 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 23,26 miliar lembar senilai Rp12,45 triliun. Nilai 147 saham naik, 391 saham menurun, dan 148 tidak bergerak. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 397,89 poin atau 1,5% ke 26.173,98, Indeks Hang Seng turun 609,43 poin atau 3,41% ke 17.250,88, dan Indeks Straits Times terkoreksi 46,19 poin atau 1,46% ke 3.119,31. (Ant/OL-14)
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved