Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jaga Daya Beli Masyrakat Demi Momentum Pemulihan Ekonomi

M. Ilham Ramadhan Avisena
12/9/2022 18:27
Jaga Daya Beli Masyrakat Demi Momentum Pemulihan Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(Antara)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah tetap fokus menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah dinamika perekonomian global. Salah satu upaya yang dilakukan ialah tetap membuat daya beli masyarakat tetap tumbuh positif.

"Fokus kebijakan kita adalah berusaha menjaga momentum pemulihan dengan menjaga daya beli masyarakat agar kenaikan (harga komoditas dan energi) tidak (berdampak) terlalu ekstrem," ujarnya dalam Bloomberg Recovery and Resillience: Spotlight on Asean Business, Senin (12/9).

Upaya menjaga daya beli itu salah satunya dilakukan dengan mempertebal bantuan sosial menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diputuskan pada awal bulan ini. Pengalihan dana subsidi BBM ke perlindungan sosial dinilai dapat tetap menggenjot daya beli masyarakat.

Hal tersebut juga dinilai menjadi jalan tengah untuk tetap bisa menjaga keberlanjutan dan kesehatan anggaran negara. "Pada saat yang sama kami juga memastikan bahwa anggaran kami juga aman dan kredibel dan berkelanjutan dalam jangka menengah panjang," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: BLT BBM Dinilai Mampu Ringankan Beban Masyarakat

Dia menilai kebijakan tersebut dapat tetap mempertahankan tren pemulihan yang sedang berlangsung di Tanah Air. Pasalnya, pemerintah tetap menyubsidi BBM dan di saat yang sama masyarakat mendapatkan tambahan bantuan sosial agar tetap bisa melakukan konsumsi.

Selain itu, keputusan pengalihan dana subsidi ke bantuan sosial juga dilakukan untuk mengendalikan tingkat inflasi di dalam negeri. Kendati inflasi Agustus yang berada di level 4,6% lebih rendah dari Juli (4,9%), potensi peningkatan mesti diwaspadai, utamanya dari dampak kondisi global.

"Jadi kita coba pastikan dulu, kalau isunya dari sisi supply, kita akan bahas dari sisi supply, tentunya Bank Indonesia sebagai otoritas di sisi moneter juga harus menetapkan kebijakan yang akan berjalan untuk dapat mengelola ekspektasi inflasi serta stabilitas rupiah dalam hal ini," jelasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya