Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ingin Hapus Subsidi BBM, Kriteria dan Pembaruan Data Penerima BLT Perlu Terus Diperhatikan

Naufal Zuhdi
01/11/2024 15:23
Ingin Hapus Subsidi BBM, Kriteria dan Pembaruan Data Penerima BLT Perlu Terus Diperhatikan
Sejumlah buruh pabrik rokok mengamati daftar penerima bantuan saat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kota Kediri.(Dok. Antara)

MENTERI Energi dan Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membenarkan rencana pemerintah menghapus subsidi bahan bakar minyak atau subsidi BBM dan diganti menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

Merespon hal tersebut, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengatakan bahwa subsidi by product seperti subsidi BBM saat ini memiliki potensi besar terjadinya salah salah sasaran.
 
"Sekitar 40 persen dari total subsidi itu salah sasaran. Nah, kalau by target itu bisa lebih tepat sasaran pada orang yang memang terkait. Hanya masalahnya harus ada data yang valid," jelas Fahmy saat dihubungi pada Jumat (1/11).
 
Data valid yang dimaksud oleh Fahmy antara lain harus ada kriteria siapa yang berhak memperoleh subsidi tersebut. Kemudian, ia pun menekankan bahwa data BLT yang ada saat ini tidak bisa menjadi acuan apabila pemerintah ingin menghapus subsidi BBM menjadi transfer BLT.

"BLT yang sudah dibahagikan selama ini, itu kan lebih untuk orang-orang miskin dan rangka sebagai bantalan sosial. Untuk membantu mereka tadi, usaha untuk membeli kebutuhan pokok. Nah, kalau pakai data itu, mereka tuh bahkan punya kendaraan bermotor belum tentu punya," ungkapnya.
 
"Sehingga kalau kemudian data yang digunakan itu, maka potensi salah sasaran juga akan cukup besar gitu. Jadi ya memang lebih cepat sasaran, tetapi harus disinkronisasi dulu. Data yang ada, kemudian juga ditetapkan tadi kriteria sehingga datanya bisa berubah gitu," tambah Fahmy.
 
Selain itu, apabila pemerintah benar-benar ingin menghapus subsidi BBM dan beralih kepada BLT, Fahmy meminta kepada pemerintah untuk terus selalu memperbarui data penerima agar BLT tersebut bisa diberikan secara tepat sasaran.
 
"Karena itu kan dinamis. Bisa juga dalam bulan ini, misalnya masyarakat menengah turun gitu ya. Yang mestinya tidak berhak mendapatkan subsidi. Tapi karena dia menurun pendapatannya, kemudian dia harusnya dapat gitu ya. Nah, updating data tadi gitu ya, secara reguler itu harus dilakukan supaya juga tepat sasaran. Tapi kalau data yang digunakan itu data BLT, yang sekarang ini menurut saya kurang tepat," pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya