Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT kebijakan publik Trubus Rahadiansyah dari Universitas Trisakti mengingatkan masyarakat agar lebih selektif dan berhati-hati memilih BBM. Termasuk penggunaan Revvo 89. Meski lebih murah, BBM keluaran Vivo tersebut memiliki angka oktan lebih rendah dibandingkan Pertalite.
“Itu harus dilihat lebih jauh. Apakah keberadaan Vivo itu sudah diuji pakar sehingga dinyatakan aman,” tegas Trubus dalam keterangannya kepada media hari ini.
Peringatan Trubus disampaikan, terkait perhatian publik bahwa harga Revvo 89 dijual lebih rendah dari Pertalite. Padahal, dari sisi bilangan oktan, kedua jenis tersebut tidak bisa dibandingkan. Revvo89 memiliki RON 89, sedangkan Pertalite mempunyai angka oktan lebih tinggi dan notabene lebih berkualitas, yakni 90.
Memang, lanjut Trubus, terlepas dari angka oktan, masyarakat sekarang membutuhkan harga murah. “Dengan harga yang murah ini masyarakat akan beralih," ujar Trubus dalam keterangan pers, Senin (5/9).
Angka oktan atau Research Octane Number (RON), memang menentukan kualitas BBM. Semakin tinggi angka oktan, semakin baik pula kualitas BBM tersebut.
Baca juga: Harga Eceran Pertalite di Manokwari Capai Rp20 Ribu
Bahkan, pakar mesin bakar Institut Teknologi Bandung (ITB), Iman Kartolaksono Reksowardojo pernah mengingatkan, bahwa BBM RON rendah akan menurunkan performa/unjuk kerja (daya, efisensi), memburuknya emisi gas buang kendaraan bermotor, membuat mesin mengelitik (knocking). Iman juga pernah mengingatkan, bahwa BBM RON rendah berpotensi membuat ruang bakar berlubang.
Sementara, berdasarkan pengamatan di lapangan, produk Vivo yang lebih murah memang jenis Revvo 89, yang punya kadar oktan lebih rendah dibandingkan Pertalite. Revvo 89 dijual Rp8.900/liter, sedangkan Pertalite Rp10.000/liter.
Sedangkan untuk produk yang setara, Vivo justru lebih mahal dibandingkan BBM keluaran Pertamina. Dalam hal ini, Revvo 92 yang memiliki kadar oktan sama dengan Pertamax, yakni 92, dijual dengan harga Rp15.400/liter. Sedangkan Pertamax Rp14.500/liter.
Tidak hanya lebih murah dibandingkan produk keluaran Vivo. Untuk jenis BBM yang setara, produk Pertamina juga dijual lebih rendah dibandingkan SPBU swata lain, termasuk Shell dan BP.
Untuk BBM RON 90, BP90 bahkan dijual Rp15.320/liter. Harga tersebut tentu jauh di atas Pertalite. Sedangkan untuk BBM RON 92 juga lebih mahal dibandingkan Pertamax. Dalam hal ini, BP92 dijual Rp15.420/liter.
Untuk Shell, jenis Super dengan angka oktan 92 dijual Rp15.420/liter. Harga tersebut, juga lebih mahal dibandingkan Pertamax. (RO/OL-09)
Perusahaan hilir migas BP Indonesia merilis harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru yang berlaku per 1 Mei 2025. Semua harga BP mengalami penurunan.
Perusahaan hilir migas Shell Indonesia merilis harga baru untuk sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) pada 1 Mei 2025. Semua harga BBM mengalami penurunan.
Sejumlah BBM mengalami koreksi harga mulai dari Vivo, Shell, BP dan Pertamina
HARGA bahan bakar minyak (BBM) di SPBU BP mengalami kenaikan harga di Maret 2025. BBM jenis BP 92 pada Maret 2025 menjadi Rp13.300 per liter dari Rp13.200.
HARGA bahan bakar minyak (BBM) Shell jenis Shell Super dan Shell V-Power naik mulai 1 Maret 2025. Sebelumnya, ramai masyarakat yang menyatakan beralih menggunakan Shell.
Perusahaan minyak dan gas (migas) Shell Indonesia menaikkan harga untuk sebagian besar jenis produk bahan bakar minyak (BBM)-nya.
Awalnya, penyesuaian direncanakan mulai berlaku pada 1 Mei 2025. Nsmun pelaksanaan serentak akhirnya diputuskan pada Senin, 16 Juni 2025.
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,5%, level tertinggi dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan harga konsumen.
PEMERINTAH memastikan barang-barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tak akan mengalami kenaikan harga meski PNN 12 persen.
Harga beras dan daging ayam di Kota Medan dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved