Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
KETUA DPR RI Puan Maharani menekankan, tugas membangun Bangsa dan Negara Indonesia ke depan menghadapi tantangan dan kendala yang tidak ringan.
Indonesia masih menghadapi ketidakpastian situasi pandemi Covid-19, konflik geopolotik, pemulihan ekonomi global di tengah kerentanan pangan, energi, pengangguran, hingga kebijakan moneter global.
Di tengah tuntutan era globalisasi, menurut Puan, Bangsa Indonesia semakin dituntut memiliki kemampuan dan kekuatan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Baca juga : Inflasi Zona Euro Terus Turun pada Februari
Masyarakat Indonesia pun dinilai punya kewajiban moral dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian berlandaskan Pancasila.
Puan menyebut, banyak cara bagi anak bangsa berpartisipasi membangun kekuatan nasional. Puan mengatakan, hal itu dapat dilakukan lewat peran dan porsi masing-masing setiap warga negara.
“Termasuk lewat profesi atau bidang yang diemban sehingga dapat berprestasi dan memberikan sumbangsih lewat caranya sendiri-sendiri,” tutur Puan dalam keterangan persnya, terkait HUT ke-77 Republik Indonesia, Rabu (17/8).
Baca juga : Puan Maharani Sebut Alih Fungsi Lahan Sebabkan Krisis Pangan
Puan menilai, semua bentuk partisipasi dalam menyusun dan membangun Indonesia akan memberikan energi yang positif apabila ditujukan untuk memajukan Indonesia. Maka arah dari kerja bersama itu akan memberikan energi yang positif dalam produktivitas memajukan Indonesia dan memperkuat kebersamaan rakyat.
“Serta mempersatukan rakyat, meneguhkan Pancasila, memperkuat semangat kebangsaan Indonesia, dan membudayakan kepribadian bangsa Indonesia. Suatu jiwa pengabdian untuk bangsa dan negara. Dirgahayu Indonesia! Merdeka!,” tandas Puan.
Dengan tema ‘Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat’, Puan mendorong masyarakat tetap gembira dalam merayakan HUT ke-77 RI.
Baca juga : Ekonomi AS Diperkirakan tidak Stagflasi, ini Alasan Yellen
Meski Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Puan berharap rakyat Indonesia terus semangat membangun gotong royong dan kerja sama.
Legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V itu pun mengajak masyarakat menyemarakkan momen peringatan Kemerdekaan Indonesia dengan berbagai kegiatan, seperti lomba-lomba khas 17 Agustusan di lingkungan rumahnya masing-masing.
“Lomba 17 Agustusan seperti balap karung, makan kerupuk, dan lain sebagainya adalah hal yang selalu kita rindukan dalam memperingati Hari Kemerdekaan. Lewat lomba dan kegiatan khas 17 Agustusan lainnya, diharapkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat akan terus bertumbuh,” ucap Puan. (RO/OL-09)
Smart Irrigation Systemdirancang untuk mengatur jumlah air dan pupuk yang digunakan oleh petani secara efisien dengan bantuan aplikasi mobile.
Event ini diikuti sekitar 8 ribu orang,termasuk 1.500 pebalap dari 19 negara untuk 9 kategori perlombaan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan pencapaian gemilang di kancah internasional dengan berhasil meraih lima penghargaan global dalam ajang RBI
Kawasan industri ModernCikande di Serang, Banten, akan mewakili Indonesia dalam ajang FIABCI World Prix D'Excellence Awards 2025 yang akan diselenggarakan di Lagos
Tema yang diangkat konferensi internasional Untar ini menyoroti perlunya perubahan ini karena masyarakat sekarang mengharapkan perusahaan untuk mendukung perubahan sosial dan lingkungan.
Connie menyebut Trump cenderung mengadopsi kebijakan inward-looking atau berfokus pada isu domestik AS.
Setelah melakukan simulasi, menurut dia, berbagai partai politik tersebut akan memutuskan sikap untuk sistem penyelenggaraan pemilu atau pilkada ke depannya.
Ketua Banggar DPR RI menekankan pembangunan IKN tetap dilanjutkan meski anggarannya memiliki perubahan dari waktu ke waktu.
PARTAI politik di DPR begitu reaktif dalam merespons Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No 135/PUU-XXII/2025.
DPR menyebut perayaan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus digelar di Jakarta, bukan di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur karena memakan biaya banyak.
DPR dan pemerintah tidak menyerap aspirasi semua pihak dalam membahas RUU KUHAP.
KETUA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Bob Hasan menyatakan, pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) kemungkinan lewat dari target selama tiga bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved