Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Realisasi PEN Capai Rp168,3 Triliun

M Ilham Ramadhan Avisena
11/8/2022 20:13
Realisasi PEN Capai Rp168,3 Triliun
Menkeu Sri Mulyani(Antata)

REALISASI anggaran program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah mencapai Rp168,3 triliun, atau 36,9% dari pagu sebesar Rp455,62 triliun. Capaian itu terhitung per 5 Agustus 2022.

"Karena pemulihan ekonomi sudah berjalan dan penanganan covid semakin baik, realisasi program ini agak tertahan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN, Kamis (11/8).

Realisasi terbesar terjadi di bidang perlindungan masyarakat yang serapannya mencapai Rp77,8 triliun, atau 50,2% dari pagu sebesar Rp154,7 triliun. Dana itu digunakan untuk menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp21,3 triliun; bantuan sembako kepada 18,8 juta KPM sebesar Rp23,8 triliun.

Lalu BLT minyak goreng untuk 21,8 juta penerima sebesar Rp7,2 triliun; BLT Desa diberikan kepada 7,6 juta keluarga senilai Rp16,1 triliun; bantuan pedagang kaki lima dan warung sebanyak 2,1 juta penerima senilai Rp1,3 triliun; dan program Kartu Prakerja yang diberikan kepada 2,3 juta peserta senilai Rp8,1 triliun.

Sedangkan serapan terbesar kedua terjadi di bidang penguatan pemulihan ekonomi, yakni, Rp58,3 triliun atau 32,7% dari pagu Rp178,32 triliun. Dana itu digunakan untuk mendukung program padat karya senilai Rp10,3 triliun; infrastruktur dan konektivitas Rp6,7 triliun; pariwisata dan ekonomi kreatif Rp2,7 triliun.

Lalu mendukung program ketahanan pangan Rp7,8 triliun; TIK Rp5,3 triliun; kawasan industri Rp0,8 triliun; dukungan UMKM Rp14,9 triliun; dan insentif perpajakan Rp9,9 triliun.

Sementara serapan di bidang kesehatan tercatat sebesar Rp32,3 triliun, atau 26,3% dari pagu Rp122,54 triliun. Dana ini digunakan untuk membayar klaim pasien covid-19 Rp20,19 triliun; insentif tenaga kesehatan Rp2,2 triliun; pengadaan vaksin Rp1,7 triliun; insentif perpajakan kesehatan Rp1,2 triliun; dan dukungan APBD untuk penanganan covid senilai Rp5,6 triliun.

"Kita berharap kalau tidak terealisasi ini artinya baik. Artinya bahwa penanganan covid sudah mulai menurun," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya