Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DI Indonesia, bank sentral menjadi lembaga atau instansi keuangan yang bertanggung jawab membuat dan menjalankan kebijakan moneter untuk menciptakan aktivitas ekonomi yang stabil pada suatu negara.
Tugas bank sentral yaitu menjaga stabilitas nilai mata uang, tingkat inflasi, dan lain-lain terkait dengan sistem keuangan suatu negara.
Bank sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengawasi sistem keuangan pada suatu negara.
Begitu juga di Indonesia, bank sentralnya ialah Bank Indonesia yang dimiliki oleh pemerintah dan bertugas menjamin kegiatan dari badan-badan keuangan yang ada dalam negara tersebut sehingga dapat meningkatkan dan menstabilkan perekonomian negara secara nasional.
Pada 1968, diterbitkan UU Bank Sentral yang mengatur tugas BI dan lembaga tersebut terpisah dengan bank-bank lain yang biasanya memenuhi fungsi komersial.
Bank Indonesia juga bekerja sama dengan pemerintah sebagai agen pembangunan. BI turut serta mendorong kelancaran produksi dan ekonomi pembangunan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat.
Setelah krisis 1998, pemerintah menetapkan tujuan tunggal BI. Pekerjaan BI difokuskan pada menjaga kestabilan nilai rupiah. Namun, pada 2008 peraturan tersebut diamendemen lagi lewat Perpu Nomor 2 Tahun 2008.
Tercantum bahwa Bank Indonesia juga berfungsi meningkatkan ketahanan perbankan Indonesia agar tahan menghadapi krisis global pada tahun itu.
Bank Indonesia tetap berkembang dan eksis hingga saat ini. Selain mereka, ada pula Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjalankan tugas sebagai pengawas aktivitas perbankan, tugas yang sebelum ini diemban oleh BI. Setelah memahami pengertian dari bank sentral, terdapat tugas, wewenang, dan peran Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam perekonomian. berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Peran Krusial Bank di Sektor Pendidikan
Bank sentral di Indonesia memiliki berbagai tugas yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan diperbarui terakhir dalam Undang‑Undang Nomor 6 Tahun 2009. Sesuai dengan undang-undang tersebut, tugas bank sentral yaitu:
Sebagai lembaga yang memegang otoritas moneter, tugas bank sentral membuat dan menjalankan kebijakan moneter negara demi mencapai serta memelihara kestabilan mata uang.
Kebijakan itu mempertimbangkan banyak hal, semisal laju inflasi, perkembangan ekonomi, dan sebagainya. Kebijakan moneter ada yang untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Di Indonesia, tugas-tugas ini diemban oleh Bank Indonesia. Berikut tugas bank sentral yang satu ini secara lengkap.
1. Menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter.
Bank Indonesia membuat kebijakan moneter dan menjalankannya untuk mengontrol jumlah peredaran uang yang beredar dalam masyarakat.
Hal ini sangat penting agar harga produk berupa barang dan jasa tetap terkendali dan sesuai dengan daya beli masyarakat.Kebijakan moneter itu haruslah bertujuan mendorong tumbuhnya ekonomi nasional.
Karena itu, Bank Indonesia biasanya bekerja sama dengan pemerintah, agar kebijakan tersebut sesuai dengan kebijakan-kebijakan ekonomi dan fiskal yang lain sebagai pendukungnya.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Ada dua sistem pembayaran yang kita kenal, yakni sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran nontunai.
Jika dahulu penggunaan sistem pembayaran nontunai masih terbatas, saat ini teknologi sudah mempermudah kita untuk melakukan transaksi nontunai hanya lewat gadget saja.
Berperan penuh dan menyusun serangkaian standar, aturan, prosedur dan kesepakatan tentang sistem pembayaran ini merupakan tugas bank sentral.
3. Menjaga stabilitas sistem keuangan.
Tugas bank sentral yakni melakukan pengawasan secara menyeluruh pada aktivitas ekonomi suatu negara. Hal ini bertujuan menjaga kestabilan sistem keuangan. Kebijakan makroprudensial juga sangat penting untuk diawasi.
Kebijakan makroprudensial adalah suatu kebijakan yang ditetapkan untuk memberi batasan pada biaya dan resiko krisis, agar keseimbangan sistem keuangan tetap terjaga.
Baca juga: Apa Itu BI Checking? Ini Cara Mengeceknya!
Sudah tahukah anda tentang wewenang bank sentral? Jika belum berikut ini wewenang bank sentral berdasarkan buku Pengantar Ilmu Ekonomi.
1. Kewenangan membuat kebijakan moneter
Bank sentral berwenang menentukan dan menetapkan tingkat diskonto, jumlah cadangan minimal bank umum, serta kebijakan pembiayaan atau kredit.
Selain itu, bank sentral berwenang menetapkan dan menentukan target moneter dengan mengevaluasi tingkat inflasi yang terjadi setiap tahun. Bank sentral selaku pembuat kebijakan moneter juga berwenang dalam mengendalikan moneter tanpa dibatasi kegiatan pasar terbuka di pasar uang.
2. Kewenangan mengatur sistem pembayaran
Bank Indonesia selaku bank sentral berwenang mengatur sistem pembayaran melalui tiga cara.
3. Kewenangan mengatur dan mengawasi perbankan
Bank sentral berwenangan mengatur dan mengawasi perbankan memiliki empat wewenang.
Kedudukan Bank Indonesia dalam kancah perekonomian Indonesia menjadi penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh. Ini karena bank Indonesia menjadi jantung dalam denyut perekonomian.
Tak ayal, terganggunya kinerja Bank Indonesia pun akan mengakibatkan goncangan krisis pada roda perekonomian.
Lantas apa saja peran Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam perekonomian? Berikut ini kumpulan beberapa di antaranya.
1. Memelihara cadangan devisa negara.
Selain berperan untuk menjaga stabilitas moneter juga, Bank Indonesia memelihara cadangan devisa negara. Devisa negara merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh suatu negara. Semakin besar pemasukan atau devisa negara, negara tersebut akan maju dan penuh dengan inovasi. Begitu juga sebaliknya, jika devisa rendah, kemajuan dan kemakmuran di negara tersebut sulit dicapai.
Dalam hal ini peran Bank Indonesia yaitu memelihara cadangan devisa yang ada dengan menerapkan dua sistem, yaitu internal reserve yakni menangani jumlah peredaran uang yang ada di masyarakat dan external reserve yaitu menangani tentang alat pembayaran internasional.
2. Mengawasi perbankan.
Bank Indonesia merupakan pemimpin di antara bank-bank lain. Tentu peran Bank Indonesia tidak sembarangan. Di sini BI bertugas melakukan pengawasan terhadap bank-bank di bawah naungannya.
Ada dua cara pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Pertama, prudential supervision yakni melakukan pengawasan dengan tujuan mengarahkan para individu yang ada dalam bank tersebut mendapatkan penjagaan atas kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat pun bisa terlindungi. Kedua, monetary supervision berfungsi melakukan pengawasan terhadap nilai mata uang suatu negara sehingga bank tersebut bisa menjadi penopang kebijakan moneter maupun kebijakan pemerintah lain.
Sebagai bankir sekaligus agen dan penasehat pemerintah, hal-hal yang dilakukan oleh Bank Indonesia meliputi memberdayakan rekening pemerintahan, menyediakan dan memberikan pinjaman sementara bagi nasabah, memberikan dan menyediakan pinjaman khusus, melakukan transaksi yang terkait dengan jual beli valuta asing, menerima pembayaran dari setiap pajak, dan menganalisis permasalahan ekonomi.
Sedangkan dalam peran sebagai agen dan penasihat, pemerintah menjalankan beberapa kegiatan antara lain mengelola dan mencari jalan keluar atas hutang nasional, menyediakan jasa pembayaran bunga yang timbul akibat utang, menyediakan sarana dan infromasi mengenai keadaan pasar uang dan pasar modal.
Baca juga: Pengertian Pasar Modal, Fungsi, Instrumen, dan Contoh
3. Mengawasi kinerja lembaga keuangan.
Perbankan sebagai lembaga keuangan menjadi pintu gerbang semua kalangan dalam kegiatan perekonomian. Menciptakan dan menjaga lembaga keuangan yang sehat dan berkinerja baik menjadi tanggung jawab dan pengawasan Bank Indonesia. Fungsi dan peranan dalam mengawasi dan menentukan regulasi yang tepat serta penegakan hukum atas lembaga keuangan berada di bawah kendali Bank Indonesia.
4. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Berbicara tentang sistem pembayaran pasti akan kita temui masalah yang kompleks. Hal yang sering terjadi yaitu gagal bayar pada salah satu pihak, akan terjadi masalah terutama pada kelancaran sistem pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut serta menjaga kelncaran sistem pembayaran, Bank Indonesia menerapkan suatu mekanisme dan aturan yang mampu mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung meningkat.
Beberapa cara yang ditempuh oleh Bank Indonesia antara lain menerapkan suatu sistem pembayaran yang tersistem dan bersifat real time yang sering disebut dengan sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) yang akan berimbas pada peningkatan keamanan dan kecepatan serta ketepatan sistem pembayaran. Selain itu Bank Indonesia rutin melakukan pengawasan dan melihat serta mengidentifikasi potensi resiko yang ada dalam sistem pembayaran.
5. Sebagai jaring pengamanan sistem keuangan.
Peran Bank Indonesia yang satu ini didapat karena bank memiliki fungsi sebagai Lender of the Last Resort (LoLR). Peran ini bisa digolongkan sebagai peran tradisonal Bank Indonesia sebagai bank sentral. Peran ini memiliki dampak baik terutama pada pengelolaan krisis yang berguna untuk menghindari ketidakstabilan sistem keuangan.
Peran ini meliputi penyediaan likuiditas pada saat kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan peran ini Bank Indonesia selalu melakukan pertimbangan atas risiko sistemik dan menerapkan persyaratan yang ketat dalam upaya penyediaan likuiditas bagi pihak yang membutuhkan.
6. Menciptakan uang giral.
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia menjadi satu-satunya lembaga yang berhak merancang, membuat, mencetak, dan mengatur peredaran uang. Salah satunya membuat uang giral seperti bilyet, giro, dan cek. Untuk masalah pencetakan uang Bank Indonesia menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat.
Ketika sedang terjadi inflasi Bank Indonesia mengedarkan uang lebih banyak dari biasanya agar inflasi cepat selesai. Ketika terjadi kondisi yang kurang kondusif, uang yang diedarkan dikurangi jumlahnya.
7. Menjadi perantara keuangan.
Peran yang tak kalah penting dari Bank Indonesia yaitu sebagai perantara atau menjembatani dua pihak yang saling membutuhkan, yaitu di antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki atau kelebihan dana. Ini di antara perbankan dan masyarakat. Dalam hal ini bank menyediakan program agar mereka menerima simpanan dari masyarakat untuk disalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Kredit ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam upaya membuka usaha sendiri atau mandiri untuk memenuhi tujuan hidupnya.
8. Mengelola arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa seputar perbankan.
Dalam menjalankan peranan pengelolaan arus pembayaran dan pelayanan jasa-jasa perbankan dengan melakukan berbagai macam kegiatan, Bank Indonesia mendukung peran tersebut. Peran itu di antaranya menghimpun dan mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa giro, deposito yang berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lain yang sejenis dengan hal tersebut; memberikan dan meminjami kredit bagi masyarakat kecil yang ingin memiliki usaha mandiri; menerbitkan surat atau tanda bukti pengakuan utang, baik utang yang memiliki jangka waktu panjang maupun yang berjangka pendek.
Lainnya, Bank Indonesia berhak memindahkan atau mengalihkan surat pengakuan utang, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri atau kelompok yang di sini diwakili oleh nasabah, menyediakan pembiayaan bagi para nasabah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil yang sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah, melaksanakan dan penempatan atau pengalihan dana dari satu nasabah ke nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat atau tidak termasuk ke dalam bursa efek, dan memberikan jasa-jasa perbankan lain kepada nasabah.
9. Menjalankan riset dan pemantauan.
Bank Indonesia dalam peranannya secara rutin mencari dan menggali segala informasi penting terutama yang mampu mengancam stabilitas keuangan negara. Pemantauan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersifat makroprudensial, sehingga Bank Indonesia bisa memantau dan memonitor kerentanan yang dimiliki oleh sektor keuangan serta mendeteksi dan mencari potensi yang tidak diduga yang biasanya berdampak pada stabilitas dari sistem keuangan negara.
Dalam fungsi risetnya, Bank Indonesia mampu menciptakan dan mengembangkan instrumen serta indikator yang dibutuhkan oleh makroprudensial dalam upaya mendeteksi dan mencari tahu kerentanan dari sistem keuangan. Pada akhirnya hasil dari riset serta pemantauan tersebut akan dijadikan sebagai acuan bagi otoritas terkait dalam hal pengambilan langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam upaya meminimalisasi gangguan pada sektor keuangan. (OL-14)
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Kedua sistem ini, QRIS dan Project Nexus, sejatinya bersifat komplementer, bukan saling menggantikan.
Kenaikan harga minyak akan berdampak langsung terhadap situasi ekonomi domestik Indonesia.
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Sistem outsourcing atau alih daya selama ini menjadi solusi efisiensi bagi berbagai perusahaan di Indonesia.
DALAM politik global, kekuasaan bukan lagi sekadar tentang peluru, melainkan juga tentang persepsi. Tentang bagaimana risiko direkayasa, bukan untuk dihindari, melainkan untuk dijual.
ATOM-ATOM dengan nomor atom 1 sampai 18 akan stabil bila kulit atom terluarnya berisi 8 elektron. Unutk itu, suatu atom dapat melepaskan atau menerima satu atau lebih elektron.
Semua atom dalam suatu unsur memiliki jumlah proton yang dijadikan sebagai dasar nomor atom. Sementara nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah neutron dan proton.
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom, yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom.
Berikut 30 surat dalam Juz Amma dari surat 114 sampai 85.
Semakin dalam benda tenggelam dalam cairan, semakin besar tekanan hidrostatis yang akan dikenakan padanya.
Apa saja perkara dalam salat berjemaah? Berikut penjelasan terhadap 11 perkara dalam salat berjemaah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved