Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebaiknya tetap dipertahankan dalam level yang rendah 3,5%. Hal ini karena kondisi perekonomian dalam negeri dikatakan masih terpantau membaik dan menguat sehingga belum ada urgensi untuk BI teburu-buru menaikkan suku bunganya.
"Tingkat suku bunga, kita melihat dari inflasi yang mencapai 4,94 persen (yoy) dan inflasi inti sebesar 2,86% (yoy) sehingga angkanya masih rendah dan ekonominya masih recovery. Jadi kami berharap tidak perlu terburu-buru (BI naikkan suku bunga acuan) apalagi dana pihak ketiga (DPK) terpantau masih solid," ungkapnya dalam konferensi pers secara vritual, Jumat (5/8).
Lebih lanjut, menurut Airlangga laju pemulihan ekonomi dalam negeri terus menguat dengan beberapa indikator di antaranya indeks keyakinan konsumen (IKK) yang tercatat 128,2, kemudian indeks penjualan ritel 15,42 serta laju inflasi Juli tercatat 4,94% (yoy) dengan inflasi inti 2,86% (yoy) yang masih terjaga rendah.
Indikator lainnya dari sisi kredit perbankan tercatat tumbuh 10,66% (yoy) pada Juni 2022, dengan tingkat NPL terjaga pada level 2,86%. Kemudian pertumbuhan dana pihak ketiga jauh lebih tinggi sebesar 9,13% (yoy).
Baca juga: Jokowi: Harga Pertalite Naik 10% Didemo 3 Bulan, Gimana Naik 100%
Secara umum sejauh ini, Airlangga menekankan bahwa di tengah ketidakpastian global, indikator sektor eksternal Indonesia relatif baik dan terkendali yang tercermin dari neraca perdgangan sepanjang semester I 2022 mencapai US$24,89 miliar atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat US$11,84 miliar.
Kemudian transaksi berjalan hingga kuartal I 2022 mencapai 0,07% terhadap PDB.
"Kondisi nilai tukar rupiah pun dalam kondisi stabil di bawah Rp15.000 per dolar AS, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di antara 6.500 hingga 7.000 dan cadangan devisa Juli pun terpantau masih tinggi sebesar US$132 miliar dan rasio utang turun dilevel 32% terhadap PDB," pungkas Airlangga. (OL-4)
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved