Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebaiknya tetap dipertahankan dalam level yang rendah 3,5%. Hal ini karena kondisi perekonomian dalam negeri dikatakan masih terpantau membaik dan menguat sehingga belum ada urgensi untuk BI teburu-buru menaikkan suku bunganya.
"Tingkat suku bunga, kita melihat dari inflasi yang mencapai 4,94 persen (yoy) dan inflasi inti sebesar 2,86% (yoy) sehingga angkanya masih rendah dan ekonominya masih recovery. Jadi kami berharap tidak perlu terburu-buru (BI naikkan suku bunga acuan) apalagi dana pihak ketiga (DPK) terpantau masih solid," ungkapnya dalam konferensi pers secara vritual, Jumat (5/8).
Lebih lanjut, menurut Airlangga laju pemulihan ekonomi dalam negeri terus menguat dengan beberapa indikator di antaranya indeks keyakinan konsumen (IKK) yang tercatat 128,2, kemudian indeks penjualan ritel 15,42 serta laju inflasi Juli tercatat 4,94% (yoy) dengan inflasi inti 2,86% (yoy) yang masih terjaga rendah.
Indikator lainnya dari sisi kredit perbankan tercatat tumbuh 10,66% (yoy) pada Juni 2022, dengan tingkat NPL terjaga pada level 2,86%. Kemudian pertumbuhan dana pihak ketiga jauh lebih tinggi sebesar 9,13% (yoy).
Baca juga: Jokowi: Harga Pertalite Naik 10% Didemo 3 Bulan, Gimana Naik 100%
Secara umum sejauh ini, Airlangga menekankan bahwa di tengah ketidakpastian global, indikator sektor eksternal Indonesia relatif baik dan terkendali yang tercermin dari neraca perdgangan sepanjang semester I 2022 mencapai US$24,89 miliar atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat US$11,84 miliar.
Kemudian transaksi berjalan hingga kuartal I 2022 mencapai 0,07% terhadap PDB.
"Kondisi nilai tukar rupiah pun dalam kondisi stabil di bawah Rp15.000 per dolar AS, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di antara 6.500 hingga 7.000 dan cadangan devisa Juli pun terpantau masih tinggi sebesar US$132 miliar dan rasio utang turun dilevel 32% terhadap PDB," pungkas Airlangga. (OL-4)
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved