Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) berhasil mencatatkan kinerja yang solid pada paruh pertama tahun 2022, antara lain karena upaya terus menerus dari berbagai pihak untuk memulihkan perekonomian.
Pencapaian ini sejalan dengan laporan Indonesia Economic Prospect yang diterbitkan oleh Bank Dunia pada Juni 2022.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa sejak pertumbuhan ekonomi perlahan berpindah sejak akhir 2021 dari ekspor dan konsumsi pemerintah ke konsumsi dan investasi swasta.
Bank BTPN melaporkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan.
Seperti yang dilaporkan Bank Indonesia, rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 9,03% year-on-year (yoy) per Mei 2022.
Permintaan kredit bertumbuh sesuai dengan momentum pertumbuhan yang optimis, hal ini terlihat dari segmen korporasi meningkat sebesar 22% (yoy) dan adanya peningkatan pada kredit syariah sebesar 11% (yoy), sehingga total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2022 mengalami peningkatan sebesar 10% (yoy) ke posisi Rp149,26 triliun.
Bank BTPN juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 11% (yoy), dari Rp175,93 triliun menjadi Rp195,47 triliun pada Triwulan II 2022.
“Bank BTPN berhasil menunjukkan kinerja baik sepanjang semester-I tahun ini. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi kami yang senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit sekaligus memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional,” kata Kaoru Furuya, Plt Direktur Utama Bank BTPN, Selasa (2/8), di Jakarta.
Bank BTPN mampu menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross Non-Performing Loan (NPL) yang berada di level 1,35%, menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 1,46% dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,04% pada akhir Mei 2022.
Bank BTPN mengoptimalkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui penyesuaian dengan kebutuhan pendanaan kredit dan kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 7% (yoy) dari Rp96,64 triliun pada akhir Juni 2021 menjadi Rp103,17 triliun pada akhir Juni 2022.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya saldo Current Account Saving Account (CASA) sebesar 38% (yoy) dari Rp28,28 triliun menjadi Rp38,93 triliun, sehingga rasio CASA meningkat dari 29,3% menjadi 37,7%, sementara time deposit mengalami penurunan sebesar 6% (yoy) menjadi Rp64,24 triliun.
Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih rendah, cost of fund (Rupiah) turun dari 3,6% menjadi 2,9%.
Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk per akhir Triwulan II 2022 tercatat di angka Rp1.675 miliar, naik 2% (yoy) dari Rp1.641 miliar.
Hal ini disebabkan oleh penurunan beban bunga sebesar 9% (yoy) serta peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 5% (yoy), meskipun biaya operasional sedikit meningkat sebesar 2% (yoy) dari Rp3,44 triliun ke Rp3,50 triliun.
Bank BTPN terus memantau kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit, dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit, tercatat penambahan biaya kredit sebesar 6% menjadi Rp740 miliar.
Di tengah kondisi pandemi yang makin membaik, Bank BTPN berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih sebesar 2% (yoy) menjadi Rp5,72 triliun pada paruh pertama tahun ini, dari Rp5,59 triliun.
Peningkatan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit dan penurunan beban bunga sebesar 9% (yoy) menjadi Rp1.704 miliar dari Rp1.879 miliar dengan meningkatnya saldo CASA serta menurunnya suku bunga time deposit,.
Namun di sisi yield terjadi penurunan sehingga berdampak pada lebih rendahnya NIM dari 6,76% pada triwulan II 2021 menjadi 6,34% pada triwulan II 2022.
Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 181,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 121,3% pada posisi 30 Juni 2022.
Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 25,2%.
Melalui visinya untuk menjadi bank pilihan utama di Indonesia, yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang, terutama dengan dukungan teknologi digital, Bank BTPN terus mengembangkan Jenius, pionir digital banking di Indonesia guna melayani segmen nasabah yang lebih luas.
Jenius melaporkan pertumbuhan registered user sebesar 19% (yoy), dari 3.345.061 per Juni 2021 menjadi 3.995.013 di periode yang sama tahun ini.
Funding balance/DPK yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12% (yoy) menjadi 17,3 triliun dari 15,4 triliun di akhir Juni 2022.
Flexi cash/Total Disbursement Credit yang disalurkan mencapai 602 miliar atau naik 148% (yoy) dari 243 miliar.
“Kami berkomitmen untuk menjaga performa ini agar senantiasa menyediakan layanan perbankan terbaik guna memenuhi kebutuhan finansial nasabah berbagai segmen sehingga bisa mewujudkan hidup yang lebih berarti, termasuk melalui inovasi teknologi,” tutup Furuya. (RO/OL-09)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat menjadi 11-13% pada tahun 2025. Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024 yang berada di kisaran 10-12%.
Kariernya dimulai di perusahaan perbankan multinasional, tempat ia memimpin tim produk dalam mengembangkan bisnis kartu kredit, loyalty program, dan bancassurance.
Terbatasnya akses kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diakibatkan oleh masalah struktural yang bersifat sistemik.
OrderFaz berfokus pada inovasi pembayaran dan penjualan online
TIGA bulan sudah pelaku sektor perbankan meninggalkan 2023 dengan berbagai catatan kritis.
Dari sisi keuangan daerah. Pemkab Bandung berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi Rp1,3 triliun di 2023, yang tahun sebelumnya mencapai Rp960 miliar.
Bank bjb mengambil langkah hati-hati dan cenderung konservatif guna merespons berbagai situasi terkini.
CIMB Niaga akan terus melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Bandung dan Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang menjadi perhatian.
Selain itu, korporasi pun sukses mencatatkan perolehan Earning Before Interest and Taxes (EBIT) yang signifikan, mencapai Rp 903 miliar.
Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp5,74 triliun, dengan laba sebelum EBITDA sebesar Rp1,564 triliun.
Tahun lalu, klub berjuluk Si Nyonya Tua ini juga mengalami kerugian. Namun kerugian musim lalu tidak sebesar saat ini dengan hanya mencapai 39,9 juta euro.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved