Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Inflasi 2022 Diperkirakan Lewati Kisaran Target

M. Ilham Ramadhan Avisena
02/7/2022 09:15
Inflasi 2022 Diperkirakan Lewati Kisaran Target
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.(Foto/Dok.BI)

BANK Indonesia (BI) memprediksi tingkat inflasi hingga akhir tahun akan melewati batas atas kisaran target 2%-4%. Hal ini dipicu oleh gejolak harga komoditas global dan pangan.

"Pada akhir 2022 inflasi akan sedikit lebih tinggi dari batas atas kisaran target, dan kembali ke dalam kisaran target 3% plus minus 1% pada 2023," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dikutip dari siaran pers, Sabtu (2/7).

Untuk itu, bank sentral akan mewaspadai dampak gejolak tersebut pada ekspektasi inflasi, sekaligus menempuh kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk memastikan terkendalinya inflasi.

BI, kata Erwin, akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Diketahui, pada Juni 2022 inflasi di Indonesia tercatat 0,61%, naik dari bulan sebelumnya yang berada di level 0,40%. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan inflasi kelompok volatile food, utamanya komoditas hortikultura.

Baca juga: CORE : Inflasi Indonesia di Atas 4% Masih Aman

Secara tahunan, inflasi Juni 2022 tercatat 4,35% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya.

Inflasi inti pada Juni 2022 tercatat 0,19% (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi Mei 2022 yang sebesar 0,23% (mtm). Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global.

"Penurunan lebih lanjut tertahan oleh inflasi komoditas upah asisten rumah tangga dan kontrak rumah didorong mobilitas masyarakat yang meningkat," kata Erwin.

Secara tahunan, inflasi inti Juni 2022 mencapai 2,63% (yoy), meningkat dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,58% (yoy). Inflasi inti disebut tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi.

Sementara kelompok volatile foods pada Juni 2022 mencatat inflasi 2,51% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,94 (mtm).

"Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi aneka cabai, bawang merah, dan telur ayam ras akibat kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi di sejumlah sentra produksi yang mengganggu produksi dan peningkatan harga pakan," jelas Erwin.

Kenaikan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada minyak goreng seiring dengan kebijakan pemerintah dalam mengendalikan minyak goreng serta deflasi daging sapi. Secara tahunan, kelompok volatile foods mengalami inflasi 10,07% (yoy), meningkat dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya sebesar 6,05% (yoy).

Sedangkan kelompok administered prices pada Juni 2022 mencatat inflasi 0,27% (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,48% (mtm).

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh perlambatan inflasi tarif angkutan udara seiring normalisasi pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi rokok kretek filter seiring transmisi kenaikan cukai. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 5,33% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,83% (yoy). (Mir/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik