Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Inflasi Jakarta Juni 2025 Tetap Terjaga

Putri Anisa Yuliani
03/7/2025 22:11
Inflasi Jakarta Juni 2025 Tetap Terjaga
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Ricky P Gozali.(Dok BI DKI Jakarta)

LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya. Sebelumnya, kota ini justru mengalami penurunan harga (deflasi) sebesar 0,24% pada Mei 2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Ricky P Gozali, menjelaskan bahwa kenaikan harga pada bulan Juni terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta sektor transportasi, pendidikan, dan perawatan pribadi. Sementara itu, sejumlah harga barang rumah tangga justru mengalami penurunan.

"Inflasi di bulan Juni ini masih dalam batas wajar, dan penyumbang utamanya adalah naiknya harga bahan makanan serta tarif transportasi," kata Ricky dalam keterangannya, Kamis (3/7).

Secara tahunan, inflasi Jakarta berada di angka 2,07%, sedikit lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,87%.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi bulanan sebesar 0,44%, berbalik arah dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 1,40%. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya harga daging ayam akibat terbatasnya pasokan, serta meningkatnya harga tomat, cabai rawit, dan sawi putih. Hal ini dipengaruhi oleh curah hujan tinggi, serangan hama, dan gangguan distribusi dari daerah produsen. Namun, kenaikan ini agak teredam oleh turunnya harga bawang putih berkat kelancaran impor.

Sektor transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,12%, berbalik dari kondisi deflasi pada bulan lalu sebesar 0,38%. Kenaikan tarif penerbangan dan ojek online menjadi penyebab utama, dipicu oleh tingginya permintaan selama libur Idul Adha, akhir pekan panjang, dan libur sekolah. Namun, penurunan harga bensin dan tarif tol ikut menahan laju inflasi di sektor ini.

Di sisi lain, sektor pendidikan naik tipis sebesar 0,14%, terutama akibat penyesuaian biaya les. Sedangkan kelompok perabot rumah tangga, meski sebelumnya mengalami inflasi, kini justru mencatat deflasi sebesar 0,08%, dipengaruhi oleh turunnya harga sabun deterjen bubuk.

Stabilnya inflasi di Jakarta tak lepas dari peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta. Sepanjang Juni 2025, berbagai langkah dilakukan untuk menekan lonjakan harga, antara lain pasar murah dan subsidi pangan dalam rangka perayaan HUT Jakarta ke-498, dukungan terhadap urban farming, termasuk pelatihan dan pengolahan hasil pertanian, kerja sama antar daerah, seperti yang dilakukan Perumda Dharma Jaya dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri, contract farming komoditas padi antara Food Station dan alumni IPB, dan edukasi pangan olahan melalui acara Jakarta Kreatif Festival (JKF) 2025.

Ke depan, BI dan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dalam kerangka strategi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Dengan langkah-langkah ini, kami optimistis inflasi Jakarta sepanjang 2025 tetap bisa dijaga sesuai target, yaitu 2,5% secara tahunan," pungkas Ricky. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya