Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya. Sebelumnya, kota ini justru mengalami penurunan harga (deflasi) sebesar 0,24% pada Mei 2025.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Ricky P Gozali, menjelaskan bahwa kenaikan harga pada bulan Juni terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta sektor transportasi, pendidikan, dan perawatan pribadi. Sementara itu, sejumlah harga barang rumah tangga justru mengalami penurunan.
"Inflasi di bulan Juni ini masih dalam batas wajar, dan penyumbang utamanya adalah naiknya harga bahan makanan serta tarif transportasi," kata Ricky dalam keterangannya, Kamis (3/7).
Secara tahunan, inflasi Jakarta berada di angka 2,07%, sedikit lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,87%.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi bulanan sebesar 0,44%, berbalik arah dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 1,40%. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya harga daging ayam akibat terbatasnya pasokan, serta meningkatnya harga tomat, cabai rawit, dan sawi putih. Hal ini dipengaruhi oleh curah hujan tinggi, serangan hama, dan gangguan distribusi dari daerah produsen. Namun, kenaikan ini agak teredam oleh turunnya harga bawang putih berkat kelancaran impor.
Sektor transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,12%, berbalik dari kondisi deflasi pada bulan lalu sebesar 0,38%. Kenaikan tarif penerbangan dan ojek online menjadi penyebab utama, dipicu oleh tingginya permintaan selama libur Idul Adha, akhir pekan panjang, dan libur sekolah. Namun, penurunan harga bensin dan tarif tol ikut menahan laju inflasi di sektor ini.
Di sisi lain, sektor pendidikan naik tipis sebesar 0,14%, terutama akibat penyesuaian biaya les. Sedangkan kelompok perabot rumah tangga, meski sebelumnya mengalami inflasi, kini justru mencatat deflasi sebesar 0,08%, dipengaruhi oleh turunnya harga sabun deterjen bubuk.
Stabilnya inflasi di Jakarta tak lepas dari peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta. Sepanjang Juni 2025, berbagai langkah dilakukan untuk menekan lonjakan harga, antara lain pasar murah dan subsidi pangan dalam rangka perayaan HUT Jakarta ke-498, dukungan terhadap urban farming, termasuk pelatihan dan pengolahan hasil pertanian, kerja sama antar daerah, seperti yang dilakukan Perumda Dharma Jaya dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri, contract farming komoditas padi antara Food Station dan alumni IPB, dan edukasi pangan olahan melalui acara Jakarta Kreatif Festival (JKF) 2025.
Ke depan, BI dan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dalam kerangka strategi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Dengan langkah-langkah ini, kami optimistis inflasi Jakarta sepanjang 2025 tetap bisa dijaga sesuai target, yaitu 2,5% secara tahunan," pungkas Ricky. (E-4)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved