Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kolaborasi ASHA-MSD Alirkan 800 Ton Ikan dari Cilacap ke Australia

Medikaindonesia.com
10/6/2022 00:28
Kolaborasi ASHA-MSD Alirkan 800 Ton Ikan dari Cilacap ke Australia
Kerja sama Cilacap Samudera dengan Melbourne Seafood Distributions(Dok. ASHA)

CILACAP Samudera Fishing Industry (ASHA) baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan distributor seafood asal Australia, Melbourne Seafood Distributors (MSD)). Dengan adanya kesepakatan itu, ASHA akan memperkuat ekspor komoditinya guna mencapai targetnya, yaitu melipatgandakan pertumbuhan pendapatannya di 2022. 

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut diwakili oleh Direktur Utama ASHA William Sutioso dan Direktur MSD Chris Pappas. Agenda tersebut juga disaksikan langsung oleh Komisioner Investasi dan Perdagangan Queensland Benjamin Giles dan Pemegang Saham serta Partner MSD, Terry Melas.   

William Sutioso mengatakan, ASHA akan mengekspor sedikitnya 800 ton ikan dalam bentuk ikan fillet dan ikan block, yakni ikan yang diberi tepung lalu dibungkus dalam retail package. Ikan tersebut rencananya akan distribusikan keseluruh supermarket, retail dan partner MSD yang tersebar di seluruh daratan Australia. 

Dengan adanya perjanjian tersebut, ASHA diestimasi akan mengantongi pendapatan senilai Rp80 miliar. Melihat animo masyarakat Australia yang tinggi terhadap produk perikanan Indonesia, nilai kerja sama ini berpotensi terus tumbuh sekitar 20% hingga 25% di tahun berikutnya. 

William mengungkapkan, relaksasi kebijakan lockdown Australia dimana turis asing sudah diperbolehkan masuk membuat kebutuhan perikanan di negara kangguru itu meningkat tajam. Memanfaatkan peluang tersebut, ASHA memutuskan untuk melakukan kerjasama jangka panjang dengan MSD. 

“Australia sudah mulai terbuka untuk turis yang ingin berkunjung, sehingga demand perikanan langsung membeludak. Bahkan buyer kita banyak yang melakukan pre-order. Melihat peluang tersebut, Perseroan memutuskan untuk melakukan MoU untuk rencana kontrak jangka panjang,” kata William. 

William menambahkan, penandatanganan kontrak itu akan memberi manfaat bagi Indonesia karena meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi barang dengan nilai tambah. Langkah strategis ini juga akan membawa dampak baik bagi perekonomian masyarakat Indonesia dengan mengurangi angka pengangguran. 

“Selama ini Australia banyak membeli produk fillet dari negara-negara lain di Asia tenggara, dan ironisnya, bahan mentah dari produk tersebut dipasok oleh Indonesia. Memangkas supply chain tersebut, serta untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia, kami (ASHA) memutuskan untuk mengambil langkah strategis ini,” kata William.

Baca juga : Kolaborasi Prym Intimates-PLN Sepakati Penggunaan Listrik dari Sumber EBT

Selain manfaat tersebut, William menuturkan, kesepakatan itu akan membawa keuntungan bagi Indonesia karena akan mendatangkan devisa yang besar. Perjanjian ini juga akan menyerap banyak hasil produksi Indonesia dan membawa nama Indonesia dalam bentuk produk seafood di pasar retail Australia. 

“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap visi Indonesia, yaitu meningkatkan ekspor dalam negeri dari sektor maritim,” kata William. 

Direktur Melbourne Seafood Distributor Chris Pappas mengatakan, kolaborasi itu adalah kesempatan baik bagi MSD untuk bertemu rekan bisnis baru. 

"Kami melihat banyak kesempatan menguntungkan bagi kedua belah pihak di masa depan. Jadi, langkah ini sangat baik bagi kami guna meningkatkan peluang bisnis serta hubungan baik yang telah telah terjalin lama," katanya. 

Dilihat dari pandangan regulasi, kesepakatan itu juga didukung penuh oleh pemerintah Australia.

“Kami sangat senang terhadap kolaborasi ini. Kami berharap akan muncul produk-produk baru bermutu tinggi dari Indonesia yang akan dikirimkan ke Australia. Produk dengan kualitas rasa yang enak. Kami juga berharap kedepannya akan ada kolaborasi lain, dari sisi teknologi, pengalaman, dan sebagainya," imbuh Benjamin. 

Sebagai tambahan informasi, perusahaan perikanan tangkap terpadu yang baru saja listing di BEI pada Mei lalu itu gencar melakukan ekspansi ke berbagai negara guna meningkatkan pendapatannya. Sebelumnya, ASHA telah melakukan ekspansi ke pasar Asia dengan tujuan utama ekspor Tiongkok dan Thailand, dua negara dengan konsumsi ikan yang sangat tinggi.

Sedangkan di wilayah Asia lain, ASHA telah menjangkau pasar Taiwan, Filipina, dan Malaysia. Selain dari benua Asia dan Australia, Perseroan juga menargetkan untuk memperluas ekspansinya ke daratan Timur Tengah dan Amerika. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya