Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Elon Musk Borong Saham Twitter, Harganya Langsung Melejit

Mediaindonesia.com
04/4/2022 20:41
Elon Musk Borong Saham Twitter, Harganya Langsung Melejit
Elon Musk.(AFP/Frederic J Brown.)

ELON Musk telah mengambil saham besar di Twitter. Dokumen pengajuan tersebut menunjukkan itu pada Senin (4/4). Ini mengirim saham jaringan media sosial itu melonjak dan memicu spekulasi bahwa dia memiliki peran aktif dalam operasinya.

Musk, orang terkaya di dunia dan CEO perusahaan kendaraan listrik Tesla, ialah pengguna Twitter yang sering mem-posting pesan dan pengumuman kontroversial. Ia telah lama mengkritik perusahaan media sosial.

Dalam satu posting baru-baru ini dia mempertanyakan kepatuhan Twitter terhadap kebebasan berbicara dan mengisyaratkan meluncurkan platformnya sendiri. Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), miliarder kelahiran Afrika Selatan itu mengakuisisi hampir 73,5 juta saham Twitter atau 9,2% saham di perusahaan tersebut.

Berdasarkan harga penutupan saham perusahaan pada Jumat, investasinya berjumlah hampir US$2,9 miliar. Investor merespons dengan cepat. Pada pukul 07.15 pagi di New York, saham Twitter diperdagangkan pada sekitar US$49 atau naik sekitar 26%.

"Kami mengharapkan saham pasif ini hanya sebagai awal dari percakapan yang lebih luas dengan dewan/manajemen Twitter yang pada akhirnya dapat mengarah pada kepemilikan aktif dan potensi peran kepemilikan Twitter yang lebih agresif," tulis analis Daniel Ives dan John Katsingris dari Wedbush dalam satu catatan.

Baca juga: IEA Gelar Pertemuan Darurat tentang Pasar Minyak yang terlalu Panas

Musk meluncurkan jajak pendapat di Twitter pada 25 Maret, mengatakan, "Kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi yang berfungsi. Apakah Anda percaya Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini?"

Lebih dari dua juta orang memberikan suara dalam jajak pendapat itu. Lebih dari 70% mengatakan, "Tidak."

"Mengingat bahwa Twitter berfungsi sebagai alun-alun kota publik de facto gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara secara fundamental merusak demokrasi. Apa yang harus dilakukan?" lanjutnya keesokan hari. "Apakah diperlukan platform baru?"

"Beli saja Twitter," adalah salah satu tanggapan pertama dari puluhan ribu pengguna. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik