Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KENAIKAN beberapa harga barang impor, khususnya bahan bakar dan pangan, berpotensi mendorong inflasi cukup tinggi pada tahun ini. Hal itu ditekankan tim riset Core Indonesia.
Kenaikan harga minyak dunia sudah direspons oleh produsen BBM. Pertamina, misalnya, pada 3 Maret lalu, telah menaikkan harga BBM Pertamax Turbo, Pertamina DEX, Dexlite dan solar nonsubsidi dan elpiji nonsubsidi.
Adapun kenaikan harga bahan bakar telah terekam pada inflasi Kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga pada Februari.
Beberapa komoditas pangan, khususnya gandum dan jagung, juga akan mengerek inflasi. Apalagi, berbagai makanan jadi, seperti mie instan dan roti, sangat bergantung pada gandum impor.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melonjak, Inflasi Maret Capai 0,66%
"Kelompok penduduk miskin dan hampir miskin paling terdampak dari kenaikan ini," jelas Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal, Sabtu (2/4).
Di antara harga yang meningkat cukup tajam selama konflik Rusia-Ukraina adalah minyak mentah, gandum dan CPO. Ketiga komoditas ini memiliki andil cukup besar pada bobot perhitungan inflasi konsumen.
Produk turunan gandum dan minyak sawit sendiri memiliki andil inflasi sekitar 2-3%. Dampak inflasi tersebut akan sangat berpengaruh pada rumah tangga miskin. Mengingat, sekitar 60% dari total pengeluaran mereka digunakan untuk membeli makanan.
Baca juga: Di Masa Pandemi, Mensos Justru Sebut Angka Kemiskinan Turun
Lalu, porsi pengeluaran produk turunan gandum, seperti terigu, roti, kue, mie instan, serta minyak goreng pada kelompok pengeluaran kurang dari Rp150 ribu per minggu per kapita. Diketahui, golongan tersebut mendekati garis kemiskinan, atau sekitar 8% dari total pengeluaran makanan.
"Sementara untuk porsi konsumsi listrik, bahan bakar, dan air, golongan ini sekitar 3—4 persen. Dengan demikian, kenaikan bahan pangan dan BBM, dengan asumsi tidak ada intervensi pemerintah, akan semakin menyulitkan kelompok miskin," kata Faisal.
Dampak inflasi berpotensi meningkatkan jumlah penduduk miskin. Sebab, inflasi akan menyebabkan garis kemiskinan naik. Adapun kontribusi makanan turunan gandum terhadap garis kemiskinan mencapai 5%, sementara bensin dan listrik menyumbang sekitar 6%.
Jika pendapatan masyarakat yang hampir miskin atau berada di sekitar garis kemiskinan tidak ikut naik, mereka akan menjadi golongan miskin baru.(OL-11)
Hal itu dapat dibuktikan ditandai dengan perolehan prestasi lewat penghargaaan atas kinerjanya dari tahun 2024 hingga saat ini.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyampaikan setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi bisa sustain sampai dengan akhir tahun.
Rojali dan Rohana merupakan bentuk reaksi alami dari masyarakat yang tengah mengalami pelemahan daya beli.
Di tengah kabar baik turunnya angka kemiskinan nasional, pemerintah kini menghadapi tantangan baru: daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
PENURUNAN daya beli masyarakat tidak hanya ditunjukkan dengan adanya kalangan 'rojali', atau rombongan jarang beli. Tetapi kini muncul kalangan bernama 'rohana' atau rombongan hanya nanya.
Cek status penerima BSU 2025 Rp600.000 dengan NIK KTP di link resmi Kemnaker & BPJS. Simak panduan lengkap cek bantuan secara online dan jadwal pencairannya.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved