Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

 Kota Wali Demak Siap Suplai Bawang Merah ke Daerah Sekitar Jelang Idul Fitri

Mediaindonesia.com
24/3/2022 18:23
 Kota Wali Demak Siap Suplai Bawang Merah ke Daerah Sekitar Jelang Idul Fitri
Produksi bawang merah di Demak, Jateng, pada panen yang akan dilaksanakan pada bulan April nanti mencapai 9.837 ton. (Ist/Kementan)

KEPALA Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Jawa Tengah,  Agus Nugroho Luhur Pambudi mengungkapkan bahwa Demak siap menyuplai bawang merah ke daerah lain yang mengalami kekurangan dalam menghadapi Idul Fitri 1443H nanti.

Menurut Agus, perkiraan luas tanam bawang merah di Kabupaten Demak pada bulan Februari seluas 1.641 hektare. Produksi bawang merah pada panen yang akan dilaksanakan pada bulan April nanti mencapai 9.837 ton. 

"Untuk tanam bulan Maret luasannya sekitar 1.002 hektar yang akan dipanen Mei dengan estimasi  produksi 8.016 ton. Sementara kebutuhan di Demak sendiri 281 ton. Sehingga Demak surplus dan dan siap menyuplai daerah lain yang kekurangan," kata Agus saat dihubungi, Kamis (24/3).

Perkembangan harga bawang merah di Kota Wali ini menurut Agus sama seperti yang dialami sentra bawang merah lainnya yaitu cenderung mengalami fluktuasi. Pada triwulan IV tahun 2021, harga bawang merah menurutnya  anjlok pada kisaran Rp.9.000 – Rp.10.000/kg. 

Penurunan harga tersebut diakibatkan panen raya di beberapa sentra penghasil bawang merah di daerah lain yang tidak terserap maksimal sesuai dengan permintaan kosumen. DItambah, Petani tidak mempunyai gudang untuk menyimpan hasil panen (tunda jual).

"Tapi, masuk awal tahun 2022 harga bawang merah mulai stabil di pasaran," ungkapnya.

Sementara itu, Sulawi, petani bawang merah yang sudah menekuni bawang merah lebih dari 10 tahun mengatakan bahwa tantangan terbesar bagi petani bawang merah adalah curah hujan yang tinggi. 

"Kalau cuaca bagus, satu hektar bisa hasil 8-9 ton per hektar," ungkap Sulawi.

Menyoal rencana pemerintah akan melakukan impor bawang merah, Sulawi mengungkapkan harapannya produk pertanian terangkat agar petani mendapatkan hasilnya.

"Pengennya sih tidak impor. kalau impor biasanya pasaran banjir barang. Otomatis nanti harga barang di petani lebih murah. Tapi, yah gimana caranya kalaupun terpaksa impor, harga tetap stabil dan petani terangkat," pungkasnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya