Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) mencetak raihan dana initial public offering (IPO) emiten yang tercatat di Papan Akselerasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode saham NANO itu mengantongi dana sekitar Rp128,50 miliar. Dana itu hasil melepas 1,28 miliar saham ke publik, 10 Maret lalu.
Mengutip data BEI, sepanjang 2020-2022 setidaknya terdapat 17 emiten yang tercatat di Papan Akselerasi. Total dana yang dihimpun dari saham yang ditawarkan emiten tersebut mencapai sekitar Rp797,72 miliar.
Sementara itu, sepanjang Januari hingga 10 Maret 2022, terdapat dua emiten yang mencatatkan diri di Papan Akselerasi, yakni NANO dengan perkiraan raihan dana senilai Rp128,50 miliar dan PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) dengan perkiraan senilai Rp66 miliar.
“Kami (NANO) mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya sekaligus rasa hormat kepada Bursa Efek Indonesia telah memberikan ruang dan kesempatan bagi perusahaan berbasis teknologi skala kecil seperti kami, khususnya teknologi nano yang memiliki penerapan luas untuk bergabung di pasar modal melalui Papan Akselerasi,” ujar Suryandaru, direktur utama PT Nanotech Indonesia Global dalam keterangannya.
Dia menambahkan, bagi NANO, Papan Akselerasi adalah jalur harapan bagi jutaan pendiri perusahaan rintisan (startup) bahkan UMKM skala kecil untuk bisa bertumbuh besar melalui ekosistem pasar modal. Melalui support system yang kuat, didukung oleh penasehat dan profesi penunjang yang ahli dan berpengalaman, mimpi usaha skala kecil atau menengah masuk pasar modal bukanlah hal yang mustahil.
“Kami (NANO) menjadikan pasar modal sebagai strategi masuk (enter). Ini sejalan dengan slogan BEI, ‘Jangan Menunggu Besar untuk IPO, tapi Jadilah Besar dengan IPO’," kata Suryandaru.
Baca juga : Solusi Terintegrasi untuk Ciptakan Dapur Impian
Mengutip ketentuan BEI, Papan Akselerasi adalah tempat untuk golongan saham dengan aset skala kecil atau menengah yang penggolongannya telah diatur dalam POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Dalam proses audit laporan keuangan dilakukan minimal 1 tahun terakhir atau sejak berdirinya perusahaan dengan status opini WTP. Jumlah pemegang saham yang tercatat di Papan Akselerasi sekurangnya 300 pemegang saham.
Syarat yang diberikan pada Papan Akselerasi lebih ringan dibandingkan dengan Papan Utama dan Papan Pengembangan. Tujuan dari pembuatan ini untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan potensial namun belum memiliki histori panjang atau belum membukukan laba usaha bisa menawarkan sahamnya kepada publik.
Saat ini, beberapa emiten yang tercatat di Papan Akselerasi BEI antara lain adalah PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO), PT Panca Anugerah Wisesa Tbk (MGLV), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), dan PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN).
Lalu, PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP), PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC), PT Era Graharealty Tbk (IPAC), dan PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH). Selain itu, termutakhir adalah PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) dan PT Nantotech Indonesia Global Tbk (NANO). (RO/OL-7)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved