Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID atau Perseroan), mengumumkan bahwa unit usaha Grand Sahid Jaya menutup tahun 2021 dengan tingkat hunian di angka 34%.
Hal ini melampaui target perseroan dalam keterbukaan informasi sebelumnya. Perseroan melalui unit usaha Grand Sahid Jaya secara konsisten mencatat Occupancy Rate yang sama atau lebih tinggi daripada tolak ukur industri.
Realisasi strategi pemulihan ekonomi perseroan dan optimalisasi marketing mix yang diusung unit usaha Grand Sahid Jaya menjadi kunci sukses perseroan dalam mempertahankan bisnis yang baik.
Hal ini termasuk fokus perseroan pada empat pilar utama yang meliputi inovasi produk, perbaikan berkelanjutan, optimalisasi pelayanan, dan ketahanan lingkungan.
Baca juga: Direktur BEI Tekankan Pentingnya Jadi Investor Cerdas
Menutup tahun 2021, unit usaha Grand Sahid Jaya mencatatkan pendapatan sebesar Rp 60,7 miliar. Pendapatan ini mengalami peningkatan sekitar 38% dari Rp 44 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sedangkan, laba operasi kotor dilaporkan turut meningkat 232% menjadi Rp 20 miliar dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Ratri Sryantoro Wakeling, Wakil Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International menjelaskan selama tahun 2021 unit usaha Grand Sahid Jaya juga terus melakukan perluasan income stream dari yang sebelumnya hanya berfokus pada akomodasi, hal ini terbukti dimana revenue F&B naik di kisaran 13.7% dibanding tahun sebelumnya.
Pada tingkat granular, ARR (Average Room Rate) juga mengalami perbaikan. Sedangkan kontribusi segmentasi penjualan juga mengalami re-balancing menuju pra-pandemi.
Ia juga menjelaskan bahwa Sahid optimis Tahun 2022 akan menjadi tahun pemulihan bagi Sahid, melalui berbagai perluasan income stream yang dilakukan Grand Sahid Jaya, seperti peluncuran kembali Golden Dragon Restaurant dan Solo Lounge.
“Kami juga bersyukur ditengah berbagai tantangan ekonomi selama tahun 2021 kepercayaan konsumen kami terus meningkat, penguatan visi kami sebagai wedding destination bagi warga Jakarta juga terefleksi oleh tercatatnya peningkatan 300% inquiries sejak kami merenovasi ballroom pernikahan kami tahun lalu,” jelas Ratri melalui keterangan pers, Selasa (1/3), di Jakarta.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang hotel dan properti, perseroan juga mengelola hampir 4.000 kamar melalui Sahid Hotels & Resorts yang merupakan perusahaan seinduk. Jaringan hotel perseroan tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan bagian timur Indonesia.
Pendapatan agregat semua hotel yang dikelola melalui Sahid Hotels & Resorts meningkat 29% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan Laba Usaha Bruto (EBITDA) semua hotel yang dikelola Sahid Hotels & Resorts meningkat 94,85%.
“Tingkat okupansi jaringan Sahid Hotels & Resorts berangsur membaik dalam satu tahun terakhir. Hal ini dicapai seiring beragam strategi dan inovasi produk baru yang Sahid Hotels & Resorts lakukan untuk mempertahankan bisnis di tengah kondisi pandemi Covid-19," jelasnya.
"Tahun ini kami juga akan terus memperkuat jaringan Sahid Hotels & Resorts, salah satunya melalui kampanye F&B yang lekat dengan kearifan lokal jaringan kami,” lanjut Ratri.
Ratri optimistis, pasar pariwisata bisa segera pulih dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Harapannya, pasar pariwisata bisa rebound di semester 2 2022 - semester 1 2023 mendatang.
Maka untuk memanfaatkan momentum tersebut, jaringan Sahid Hotels & Resorts akan meluncurkan kampanye Surat Cinta untuk kuliner Indonesia dan Sahid Bangkit Bersama Desa Wisata. (RO/OL-09)
Dari sisi keuangan daerah. Pemkab Bandung berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi Rp1,3 triliun di 2023, yang tahun sebelumnya mencapai Rp960 miliar.
Bank bjb mengambil langkah hati-hati dan cenderung konservatif guna merespons berbagai situasi terkini.
CIMB Niaga akan terus melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Bandung dan Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang menjadi perhatian.
Selain itu, korporasi pun sukses mencatatkan perolehan Earning Before Interest and Taxes (EBIT) yang signifikan, mencapai Rp 903 miliar.
Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp5,74 triliun, dengan laba sebelum EBITDA sebesar Rp1,564 triliun.
Tahun lalu, klub berjuluk Si Nyonya Tua ini juga mengalami kerugian. Namun kerugian musim lalu tidak sebesar saat ini dengan hanya mencapai 39,9 juta euro.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved