Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
WAKIL Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina bakal berdampak pada suplai minyak dan gas (migas) dunia, termasuk ke Indonesia.
"Di sisi perdagangan, kita akan terganggu dari suplai dan harga migas, khususnya crude oil. Karena banyak embargo global kepada Rusia yang memengaruhi stabilitas suplai minyak global," ujarnya kepada wartawan, Kamis (24/2).
Shinta menjelaskan, perdagangan Indonesia dengan Rusia banyak didominasi oleh migas, besi/baja dan alutsista.
Namun dia menambahkan, produk perdagangan itu bisa disubtitusi oleh negara lain karena volume dagangnya dianggap tidak dominan atau import share masing-masing produk sekitar 1% atau kurang.
Baca juga: Konflik Memanas, Wilayah Udara Ukraina dan Rusia Ditutup
"Hanya saja konflik ini akan menganggu rencana kita untuk melakukan kerja sama ekonomi lebih lanjut dengan pasar Rusia dan Ukraina karena kondisi konflik yang tidak kondusif," terangnya.
Beberapa tahun terakhir, ungkap Shinta, Indonesia mencoba untuk membuat perjanjian dagang dengan Rusia dengan intensi untuk mendekatkan diri dan meningkatkan diversifikasi pasar, tapi sepenuhnya belum selesai.
"Existing ekspor-impor dan investasi juga sangat kecil, bahkan kalau dibandingkan dengan perdagangan dengan negara tetangga di ASEAN. Jadi, konflik ini secara langsung tidak pengaruh signifikan ke kita," pungkasnya.
Terpisah, dalam siaran pers Kementerian ESDM menyebut, pasokan BBM dan crude dalam negeri relatif aman meski terjadi ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga minyak dunia.
Hal itu lantaran mayoritas BBM dan crude yang diimpor Indonesia berasal dari kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan, Rusia mayoritas tujuan ekspor minyaknya bukan ke Indonesia, tapi ke Eropa dan Tiongkok. Demikian juga gasnya, sebagian besar ekspornya ke Eropa.
"Sementara Indonesia mengimpor minyak dari Timur Tengah dan Nigeria. Jadi dengan kondisi itu, kami belum merasakan pengaruh yang langsung," bilangnya.
Meski demikian, pemerintah terus mengamati dan mencermati apakah terjadi dampak domino dari ketegangan kedua negara tersebut. Per (21/1), stok masih BBM dalam negeri sekitar 21 hari, mendekati target sebesar 23 hari.
"Kalau Rusia tidak langsung berhubungan dengan kita (terkait BBM). Yang bisa berdampak kalau ketegangan ini sampai ke Timur Tengah atau Afrika, itu berdampak suplai ke kita," ucap Tutuka. (Ins/OL-09)
Penutupan jalur penting pengiriman minyak itu telah beberapa kali disuarakan oleh otoritas Iran sebagai tanggapan terhadap serangan Israel.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Meskipun Indonesia sendiri bukan pembeli langsung minyak Rusia dalam jumlah besar, tetapi sangat rentan terhadap dampak global.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (28/3), menyerukan pemerintahan transisi untuk dibentuk di Ukraina, dan bersumpah, bahwa militer Rusia akan 'menghabisi' pasukan Ukraina.
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved