Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BADAN Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyatakan industri ekonomi kreatif belum banyak dilirik industri keuangan untuk permodalan dan pembiayaan. Masih banyak industri keuangan yang khawatir pada keberlanjutan usaha-usaha ekonomi kreatif, seperti usaha kecil dan menengah (UKM).
Deputi Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menjelaskan sebanyak 77% lembaga keuangan di Indonesia masih mensyaratkan jaminan para pelaku UKM kreatif dalam bentuk fisik, khususnya berbentuk tanah dan bangunan. Padahal, hanya 22% UKM di Tanah Air yang memiliki aset bangunan.
“Industri kreatif kan aset terbesarnya ialah daya kreatif yang sifatnya tidak berbentuk. Nah, lembaga keuangan belum bisa kenal itu. Mulai sekarang kita akan kenalkan,” ucap Fadjar di Jakarta, Selasa (24/5).
Menurut dia, pihaknya akan mulai mengedukasi lembaga keuangan, baik perbankan maupun nonbank, terkait dengan industri UKM kreatif. Pihaknya terus mendorong Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk segera ‘melantaikan’ para UKM ke pasar modal.
Sayangnya, dia mengaku belum memiliki keseluruhan data terkait dengan UKM kreatif yang sudah mendapatkan permodalan dan pembiayaan dari lembaga keuangan Tanah Air. Dia hanya mencatat ada sekitar Rp2 triliun kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah disalurkan BNI dan BRI. Penyaluran KUR itu tercatat Januari hingga April 2016.
Senada, konsultan keuangan PT Quantum Magna Ligwina Hananto menilai masih banyak UKM kreatif yang belum bisa mengelola keuangan mereka dengan baik. Banyak UKM kreatif yang dinilai tidak memiliki laporan keuangan yang tercatat rapi dan mendetail. Menurut dia, hal itu membuat para UKM kreatif sulit ‘naik kelas’ menjadi pebisnis mumpuni. (Jes/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved