Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Begini Strategi Panasonic Hadapi Gempuran AC Impor asal Tiongkok 

Mediaindonesia.com
22/2/2022 19:40
Begini Strategi Panasonic Hadapi Gempuran AC Impor asal Tiongkok 
Wakil Presiden Direktur PT Panasonic Daniel Suhardiman berada di fasilitas produksi Panasonic(Dok. Panasonic)

DALAM 5 tahun terakhir permintaan pendingin udara (AC) residensial di dalam negeri meningkat terus. Diperkirakan hingga 3 tahun mendatang pasarnya hampir mencapai 2 juta per tahun atau senilai Rp6 triliun. 

Meski demikian, saat ini di pasaran bukan hanya produk AC dalam negeri yang beredar, tapi ada juga produk AC impor OEM (Original Equipment Manufacturing) asal Tiongkok yang mengisi pasar domestik hingga 80 persen. 

Menghadapi itu, Wakil Presiden Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia Daniel Suhardiman mengatakan, pihaknya fokus pada pemenuhan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang kini telah mencapai 40% dan keunggulan fitur, seperti nanoe X yang telah teruji mampu menghambat pertumbuhan virus dan bakteri, termasuk virus korona. 

"Daniel menjelaskan selama ini Panasonic tetap berkomitmen untuk mengembangkan industri AC di dalam negeri. Bahkan terus melakukan relokasi industrinya dan investasi guna meningkatkan TKDN serta nemperkuat struktur industri dalam negeri. 

Baca juga : Apindo Minta Kebijakan Zero ODOL Ditunda hingga 2025

"Selain meningkat kualitas SDM Panasonic juga berusaha meningkatkan penguasaan teknologi di dalam negeri," ujar Daniel dalam diskusi virtual. 

Di sisi lain, Daniel berharap pemerintah juga memperhatikan produsen AC dalam negeri karena telah memenuhi TKDN. Hal itu, lanjutnya, karena AC impor asal Tiongkok diberikan fasilitasi tax rebate oleh negaranya, sehingga bisa menekan harga jual di negara tujuan ekspor. 

"Di sisi lain sejak pandemi ini harga bahan baku dan biaya logistik masih tinggi serta belum kembali normal," kata Daniel. 

Daniel juga berharap konsistensi kerja sama kementerian dan lembaga pemerintah terkait untuk menarik investasi AC masuk ke Indonesia dan menambah lapangan kerja baru, melalui berbagai instrumen peraturan seperti PI (Persetujuan Impor), SNI, Label Hemat Energi, syarat TKDN. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya