Erick Thohir Jadikan BUMN Siap Hadapi Tantangan Ekonomi

Widhoroso
04/1/2022 22:45
Erick Thohir Jadikan BUMN Siap Hadapi Tantangan Ekonomi
Menteri BUMN Erick Thohir(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

MENTERI BUMN Erick Thohir optimistis kinerja BUMN akan terus meningkat walaupun di tengah disrupi ataupun pandemi Covid-19. Untuk itu, ia menekankan kepada sejumlah perusahaan-perusahaan pelat merah untuk terus bertransformasi dan berinovasi.

Hal itu diperlukan agar Kementerian BUMN dan perusahaan plat merah adaptif serta bisa menghadapi segala tantangan zaman yang sangat serba cepat. Sebagaimana 2021, Kementerian BUMN di bawah arahan Erick berhasil mencatatkan capaian terbaik, khususnya di sektor keuangan dan logisitik.

Dalam sektor keuangan, Erick berhasil membuat BUMN memberikan kontribusi pada negara mencapai Rp 375 triliun pada 2020, serta meningkatkan laba bersih secara signifikan, dari hanya Rp 13 Triliun pada akhir 2020, menjadi Rp 61 Triliun di triwulan ketiga 2021.

"Meski semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif kementerian BUMN tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan mencatat hasil terbaik," ujar Erick dalam keterangan yang diterima, Selasa (4/1).

Lebih lanjut, Erick yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berhasil membentuk Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN. Dengan total aset sekitar Rp247 triliun BSI menjadi bank nomor tujuh terbesar di Indonesia sekaligus menjadi bank syariah berperingkat 11 di dunia.

Di sektor perekonomian mikro, Erick pun menginisiasi penggabungan  BRI, Pegadaian, dan PNM yang bertujuan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Dengan memberikan kemudahan akses permodalan untuk sektor UMKM dan Ultra Mikro yang diharapkan dapat naik kelas.

"Ini merupakan upaya nyata dari BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Penggabungan sektor ultra mikro ini mendapat respons sangat bagus di market. Dana yang diperoleh sebesar Rp96 triliun, terbesar di ASEAN dan ke-3 di Asia,” tutur Erick.

Erick juga berhasil menggagas Merah Putih Fund sebagai pendanaan untuk membantu perusahaan rintisan (startup) Indonesia yang dipersiapkan untuk Akselerasi Generasi Digital.

"Kita yang merupakan sepertiga kekuatan ekonomi, Indonesia sekarang mendorong bagaimana superhero baru yang ada di depan kita ini bisa melawan tantangan baru dari banyak pihak yang tentu tidak menginginkan kita terus maju," tegas Erick.

Di sektor logistik, Erick terus melakukan terobosan untuk menekan biaya logistik di Indonesia yang masih lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangga di Asia. Sehingga berhasil menggabungkan antara Pelindo I, II, III, dan IV yang diupayakan sejak 20 tahun lalu, menjadi PT Pelabuhan Indonesia.

Hal ini pun menjadikan PT Pelabuhan Indonesia sebagai operator terminal peti kemas nomor delapan terbesar di dunia, dengan aset senilai Rp112 triliun. Penggabungan ini juga ditujukan untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi, sehingga menurunkan biaya logistik nasional agar industri di Indonesia lebih kompetitif. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya