Rapimnas Kadin Ikut Bahas Kesiapan Presidensi G20, Isu UMKM jadi Salah Satu Agenda 

Fetry Wuryasti
04/12/2021 18:45
Rapimnas Kadin Ikut Bahas Kesiapan Presidensi G20, Isu UMKM jadi Salah Satu Agenda 
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menutup perhelatan Rapimnas kadin 2021(Antara/Fikri Yusuf)

SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, Presidensi G20 akan membawa manfaat ekonomi bagi UMKM, dengan kunjungan dari para delegasi internasional. 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid dalam keterangan resminya mengatakan pihaknya mulai menyiapkan Road Map To Indonesia 2045 dengan menguatkan tiga program utama, yakni mendukung percepatan investasi seperti spirit UU Cipta Kerja, membangun ekonomi daerah dan menciptakan kewirausahaan serta penguatan SDM melalui vokasi 

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2021 di Bali pada 3-4 Desember 2021, Kadin membahas berbagai isu, mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga keikutsertaan Indonesia di G-20. 

Tujuan penyelenggaraan Rapimnas sendiri secara jangka pendek untuk berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, khususnya sektor pariwisata dan UMKM di Bali. Dia katakan saat ini, sektor pariwisata di Bali sedang dihadapkan dengan ancaman sepi pengunjung. 

Pasalnya Pemerintah bakal memberlakukan aturan PPKM level 3 pada akhir tahun mendatang selama 10 hari dari 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. 

"Kalangan pengusaha pun mengakui bahwa kemungkinan ada penurunan okupansi," kata Arsjad salam keterangan resminya, dikutip Sabtu (4/12). 

Untuk jangka panjang, menggunakan spirit dari UU Cipta Kerja untuk mempercepat dan permudah investasi, lapangan kerja bagi masyarakat, dan menguatkan ekonomi daerah, pihaknya telah mulai menyiapkan Road Map To Indonesia 2045 

"Mengangkat pondasi ekonomi Indonesia, yakni UMKM melalui penguatan kewirausahaan dan SDM. UMKM harus naik kelas, dari informal menjadi formal sehingga bisa mengakses permodalan untuk menjadi lebih besar," kata Arsjad. 

Baca juga : Presidensi G20 Indonesia Bawa Manfaat Ekonomi dan Strategis

Pemerintah Indonesia juga akan membawa poin itu dalam Presidensi G20 yang akan digelar di Bali tahun 2022. Indonesia akan membawa isu-isu negara berkembang, yakni soal UMKM dan ekonomi digital serta komitmen Indonesia menyiapkan diri sebagai kekuatan ekonomi dunia melalui industri hijau dan ramah lingkungan. 

"Ini event memperkenalkan Indonesia yang baru, Indonesia menuju 2045 sebagai kekuatan ekonomi hijau dan bersih. Rapimnas ini juga Kadin Indonesia mendukung program pemerintah untuk mencapai target net zero di 2060," kata Arsjad. 

Terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Shinta Kamdani mengatakan Kadin secara resmi telah ditunjuk secara langsung oleh pemerintah menjadi pihak penyelenggara yang akan bertanggung jawab atas keseluruhan acara dalam forum B20 Indonesia 2022 dan juga menjadi koordinator untuk side events G20 Indonesia. 

B20 atau The Business 20, merupakan rangkaian dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional. Melalui keberadaan para pelaku bisnis dari seluruh dunia, B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang. 

Ini sejalan dengan fungsi Kadin sebagai jembatan antara pebisnis dengan pemerintah, melalui B20 Indonesia. 

"Kadin bersama dengan para pebisnis di seluruh G20 akan menghasilkan berbagai rekomendasi kebijakan yang nantinya akan diterapkan di negara-negara G20," kata Shinta. 

B20 Indonesia juga merupakan sebuah momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menarik investor sekaligus mempromosikan bisnis dan produk lokal. Di samping B20, Kadin juga akan menggunakan momentum sebagai koordinator side events G20 Indonesia untuk mengadakan berbagai side events, seperti Expo, Investment Expo, Business Matchmaking, Panel Discussion, dan masih banyak lagi. 

"Diharapkan dengan adanya B20, Indonesia akan menciptakan iklim investasi yang lebih produktif, meningkatkan devisa negara, meningkatkan aktivitas perdagangan dan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata Shinta. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya