Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jokowi Tuntut Kadin Berperan Terkait Agenda Presidensi G20

Dhika kusuma winata
03/12/2021 18:43
Jokowi Tuntut Kadin Berperan Terkait Agenda Presidensi G20
Presiden Joko Widodo(Dok. Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo meminta dukungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mendetailkan agenda-agenda besar kebijakan pemerintah yang akan menjadi fokus pada presidensi G20. Masukan-masukan dari pelaku usaha dibutuhkan agar kebijakan dan implementasinya bisa selaras.

Hal itu disampaikan Presiden saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2021 yang digelar di Bali, Jumat (3/12).

"Nanti kita akan fokuskan di G20 ini adalah satu, urusan arsitektur kesehatan global, yang kedua mengenai transisi energi menuju energi yang hijau dan berkelanjutan, kemudian yang ketiga mengenai digitalisasi," ucap Jokowi.

Jokowi mengatakan saat ini bandul ekonomi dunia mulai bergerak ke arah ekonomi hijau termasuk sektor energi. Karena itu, Indonesia juga harus segera menyesuaikan. Ketika tiba waktunya, Indonesia harus sudah siap untuk menghasilkan produk-produk energi terbarukan.

Baca juga: Mantan Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK Akhirnya Jadi ASN Polri

"Kalau misalnya nanti suatu titik entah dua tahun lagi, entah tiga tahun lagi, atau lima tahun lagi, Eropa misalnya hanya menerima produk-produk hijau yang dihasilkan dari renewable energy dan kita belum siap, bagaimana kita mau mengekspor barang-barang kita? Begitu mereka mulai, negara lain pasti juga akan memulai," ucapnya.

Presiden menyampaikan terkait transisi energi, Indonesia memiliki kekuatan berupa sumber daya alam yang melimpah namun belum dimaksimalkan. Misalnya, potensi energi hidro ada sekitar 4.400 sungai.

Presiden mencontohkan Sungai Mamberamo di Papua yang memiliki potensi menghasilkan listrik 24 ribu megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang bisa menghasilkan antara 11 sampai 13 ribu megawatt.

"Baru dua sungai, kita memiliki, sekali lagi, 4.400 sungai. Geotermal belum diapa-apakan. Kekuatan kita 29 ribu yang baru sekarang ini baru terpakai kira-kira 2 ribuan, 10% belum ada," ungkapnya.

Sebab itu, Jokowi meminta agar Rapimnas Kadin mendetailkan reformasi ekonomi, reformasi struktural, dan pendampingan UMKM, serta transformasi ekonomi. Presiden ingin agar kebutuhan dan keinginan pelaku ekonomi di lapangan bisa sejalan dengan kebijakan yang telah dibuat pemerintah.

"Green economy, green energy, green tourism, blue economy, detailnya seperti apa menurut para pelaku (usaha). Yang dibutuhkan apa menurut pelaku dan keinginan-keinginannya seperti apa sehingga akan ketemu nanti. Ini ada kebijakan, ini ada implementasi pelaksanaan. Kalau dipertemukan akan menjadi sebuah kekuatan yang besar," ucap Jokowi. (OL-)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya