Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mentan Syahrul Wanti-Wanti Pemda Jaga Kondisi Pangan saat Perubahan Iklim

Candra Yuri Nuralam
12/11/2021 16:08
Mentan Syahrul Wanti-Wanti Pemda Jaga Kondisi Pangan saat Perubahan Iklim
Petani menggarap lahan sawahnya di Leuwidamar, Lebak, Banten, Minggu (7/11/2021)(ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)

MENTERI Pertanian (Mantan) Syahrul Yasin Limpo menyebut bumi sedang dalam keadaan tidak baik. Kondisi iklim di bumi kini tidak bisa diprediksi.

"Bumi kita lagi rusak, dan tanda-tanda rusak itu di depan mata dan sudah terjadi," kata Syahrul dalam telekonferensi di Jakarta, Jumat (12/11).

Syahrul menyebut ada anomali cuaca yang berbentuk pemanasan global. Anomali cuaca itu diyakininya sebagai pertanda bumi sedang rusak.

"Dan bentuk lainnya adalah terjadinya cuaca ekstrem yang sulit diprediksi. Artinya bumi kita lagi bersoal," tutur Syahrul.

Syahrul menyebut kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara lain di dunia juga merasakan hal yang sama.

"Semua yang biasa kita lakukan jadi tidak bisa kita perkirakan seperti apa besok, tidak lagi reguler musimnya yang bergeser dan sesuai kemauan alam, dan tentu saja tidak bisa linear," ucap Syahrul.

Baca juga: Kementan Raih Top Government Public Relations Award 2021

Kondisi ini membuat Syahrul meminta kepala daerah memutar otak untuk menjaga kondisi pangan. Dia tidak mau banyak pangan gagal panen hanya karena faktor cuaca.

"Hati-hati, kami ini lagi kerja keras (memastikan kondisi pangan baik), Pak Bupati tolong bantu kita, karena ini berkait dengan rakyat mu lah," ucap Syahrul.

Menurut dia, negara lain sudah memutar otak untuk memastikan pangan tidak gagal. Indonesia tidak boleh kalah.

Gagal pangan bisa membuat masyarakat susah. Kurangnya stok makanan diyakini Syahrul sebagai ancaman terbesar Indonesia.

"Kalau tidak ada makanan, tidak ada pertanian, pertanian salah hitung, maka semuanya tidak ada yang bisa dilakukan," tegas Syahrul. (MGN/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya