Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Anak perusahaan PLN yakni PT Indonesia Power atau IP siap terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk dukungan transisi energi bersih di Tanah Air.
"Kalimantan Barat (Kalbar) itu kaya akan uranium. Saya punya prospektif bangun di sana kalau ada PLTN pertama di sana dan IP sudah sangat siap," kata Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi di kantor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, Jawa Barat, Kamis (11/11).
Indonesia Power mengaku juga telah bekerjasama dengan perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di sektor energi nuklir, Thorcon International Pte dalam membangun PLTN di Bangka Belitung.
Thorcon diketahui akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) berkapasitas 500 Megawatt (MW).
"(Proyek) ini sudah ada kajian. Ini ada dua (kandungan nuklir). Satunya thorium, seperti di Bangka Belitung. Ini pemakaiannya bisa seribu tahun yang thorium. Apa pun keputusan pemerintah kita ikuti," tegas Ahsin.
Dia menjelaskan, beberapa negara dunia sudah membangun PLTN untuk menjamin pasokan energi, seperti di Uni Emirat Arab dengan Barakah.
Penggunaan energi nuklir ini pun, ungkapnya, juga menjadi pembahasan penting di Konferensi Tingkat Tinggi perubahan iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, beberapa waktu lalu.
"Saat di Glasgow, untuk energi yang cepat mengembangkan hasil, ya energi itu (nuklir). Timur Tengah sudah mengoperasikan Barakah dengan kekuatan 4×1500 Megawatt (MW). Jadi, apa pun keputusan pemerintah nanti untuk kemakmuran masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan, penggunaan energi nuklir di Tanah Air direncanakan mulai di 2045 dengan kapasitas hingga mencapai 35 Giga Watt (GW).
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pemerintah mendorong langkah penelitian, pengembangan, mendorong penguasaan teknologi, membangun kerjasama, melakukan analisis multi kriteria dan menyusun roadmap nuklir. (Ins/E-1)
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
PT Perkebunan Nusantara III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mengambil langkah strategis dalam transisi energi melalui pengembangan PLTS.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved