Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Garuda Punya Utang Rp100 Triliun, Pengamat : Krediturnya Ada Ratusan

Insi nantika Jelita
04/11/2021 21:22
Garuda Punya Utang Rp100 Triliun, Pengamat : Krediturnya Ada Ratusan
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta(Antara/Andika Wahyu)

GARUDA Indonesia (GIAA) memiliki utang hingga Rp100 triliun. Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman mengungkapkan, masalah tersebut karena maskapai nasional tersebut memiliki ratusan kreditur selama ini. 

Menurutnya, upaya negoisasi dengan para kreditur tersebut tidak efektif karena memakan waktu yang lama. Gerry pun mendorong agar penyelesaian utang dengan kreditur lewat pengadilan atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

"Garuda ada 400-800 kreditur, negosiasi dengan mereka masing-masing tidak lah ideal dan sangat berisiko gagal. Lebih baik kalau ada yang pengajuan PKPU, diterima saja oleh pengadilan," ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (4/11). 

Gerry menyebut, dengan mengajukan gugatan PKPU, ratusan kreditur tersebut akan negosiasi bersama dengan tujuan menyelesaikan utang dan di situlah Garuda akan membeberkan rencana dalam melunasi utang. 

"Rencana Garuda tersebut akan bisa disepakati bersama kreditur dengan kondisi jaminan yang bisa diminta oleh pengadilan. PKPU ini akan jauh lebih cepat dan lebih efisien," jelas Gerry. 

Dia menyebut, jika Garuda dan Kementerian BUMN masih intens bernegoisasi satu per satu dengan para kreditur, diyakini tidak bisa beres dalam waktu cepat. 

Baca juga : Erick Thohir: Utang Garuda Ternyata Tembus Rp100 Triliun

"Misalnya, si kreditur A dapat kondisi renegosiasi yang bagus, si B enggak dapat dan si B mengomel. Terus si C mau menerima penundaan tapi itu akan merugikan si A dan B, muter-muter saja. Kalau ada 400-800 kreditur, ya bisa mabuk dan tidak selesai-selesai," pungkas Gerry. 

Saat dikonfirmasi wartawan, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra enggan berkomentar soal berapa sebenarnya jumlah kreditur yang ada. 

"Silakan saja berkomentar soal Garuda. Kami lagi fokus ke restrukturisasi sambil tetap mempertahankan layanan yang ada dan melakukan upaya support ke para pelaku usaha ekonomi," tuturnya. 

Sebelumnya, progress restrukturisasi dan negosiasi Garuda dengan kreditur atau lessor, diakui Wakil Menteri (Wamen) II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo masih alot. Dia menuturkan, opsi pailit tersebut berada di tangan kreditur. 

"Tidak mungkin pemilik berencana membangkrutkan perusahaannya sendiri. Yang membangkrutkan itu bank atau kreditur kalau perusahaannya gagal membayar kewajibannya," bilangnya kepada Media Indonesia, kemarin. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya