Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mentan: Widyaiswara, Dosen, dan Penyuluh Siap Jadi Delegasi Pertanian

Mediaindonesia.com
19/10/2021 19:47
Mentan: Widyaiswara, Dosen, dan Penyuluh Siap Jadi Delegasi Pertanian
Mentan Pertanian Syahrul Yasin Limpo.(Ist)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong peran sumber daya manusia (SDM) yang unggul, profesional, dan adaptif. Pasalnya, SDM menjadi kunci penting dalam pembangunan pertanian untuk menghadapi berbagai tantangan dan ancaman. 

"Besok kamu menjadi delegasi sektor pertanian. Kita rubah persepsi anak muda tentang pertanian, ubah mindset pertanian itu kotor. Pertanian itukan profesi. Bangsa bisa kuat kalau pertaniannya maju. Kalau begitu ini tugas yang berat yang perlu kita selesaikan secara serius," ucap Mentan dalam sambutannya pada acara Traning of Trainer (TOT) bagi widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian di BBPP Batu, Jawa Timur, Selasa (19/10).

Ia menambahkan, widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian merupakan agen utama dalam transfer of knowledge, bahkan harus mampu dalam transfer of motivation bagi petani.

"Mengingat peran penting ini, sangat perlu setiap widyaiswara untuk terus meng-upgrade wawasan, kapasitas dan kemampuan melalui berbagai pelatihan, seminar, magang dan lainnya sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan dunia pertanian," jelasnya. 

"Karena kita di dunia praktisi langsung. Tidak hanya memotivasi tapi kita mampu tidak berbicara hingga pacsa panennya,bagaimana mengelola turunannya, kita berbicara bagaimana marketnya hingga mencapai pasar luar negeri," ucap Mentan.

Tidak hanya itu, Mentan juga mengatakan bahwa hasil dari berbagai kegiatan capacity building yang sudah diterima para widyaiswara diteruskan kepada para petani/pengusaha agribisnis supaya memberikan nilai tambah dalam peningkatan produksi dan pendapatan petani.

"SDM sangat menentukan berarti kalian juga sangat menentukan. Berapa yang mau kita latih karena kita akan kembangkan pertanian yang luas. Pelatihan juga sebaiknya harus diikuti dengan kemitraan jadi kita perkuat pengembangan potensi dalam negeri kita," katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menambahkan jika Kementan berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial, dan sosiokultural. 

"Terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian atas perhatian dan dukungan yang luar biasa kepada peningkatan kompetensi SDM Pertanian yang saat ini sasarannya adalah widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak dalam membentuk atau mewujudkan SDM Pertanian," jelas Dedi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pelaksanaan kegiatan ToT bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, dan penyuluh pertanian dimulai dari registrasi secara daring pada H-4 melalui aplikasi registrasi pelatihan online di menu aparatur, ToT, dan offline

"ToT menggunakan metode blended learning yang dilaksanakan selama 2 hari. Setelah selesai mengikuti ToT peserta akan memperoleh e- sertifikat yang didownload melalui aplikasi registrasi pelatihan online," ujar Dedi.

Kegiatan ToT bagi widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian yang mendukung prioritas bidang K/L dan sasaran strategis dalam pencapaian sasaran program berupa peningkatan kompetensi dengan target 60 orang offline, 1.000 online dilaksanakan pada 19-20 Oktober 2021 di PPMKP Ciawi.

"Kita akan lakukan berbagai pelatihan lain di seluruh pelosok Tanah Air. Kita bersama bangun dan tingkatkan daya saing produk pertanian kita melalui peningkatan kapsitas SDM kita," tutup Dedi. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya