Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PRESIDEN Joko Widodo menilai pengelolaan BUMN di masa lalu kerap dimanjakan dengan suntikan penyertaan modal negara (PMN) sehingga membuat pengelolaan secara profesional tidak berjalan baik. Presiden menyatakan saat ini tidak ada lagi suntikan modal bagi BUMN 'sakit'.
"Jadi tidak ada yang namanya proteksi-proteksi lagi itu sudah. Lupakan Pak Menteri yang namanya proteksi-proteksi itu. Yang ini mau kita bawa BUMN ini go global, bersaing di internasional," kata Jokowi.
Hal itu disampaikan Presiden di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir dan para Direktur Utama BUMN dalam pengarahan di Manggarai Barat, NTT, Kamis (14/10). Rekaman videonya baru dirilis Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10).
Baca juga: Jokowi: BUMN Sakit Tutup Saja
Presiden menginginkan transformasi pengelolaan BUMN agar pengelolaannnya secara profesional dan mampu bersaing global. Perusahaan BUMN, imbuhnya, harus berani berkompetisi, bersaing, dan mengambil risiko.
Karena itu, Presiden menginginkan para pimpinan BUMN membuat kultur kerja yang mendorong profesionalisme dan daya saing tinggi tersebut. Presiden menyinggung agar BUMN jangan sampai seperti birokrasi yang ruwet.
"Yang lalu-lalu, BUMN-BUMN terlalu sering kita proteksi. Sakit, tambahin PMN. Sakit, kita suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali dan akhirnya itu yang mengurangi nilai-nilai yang tadi saya sampaikan. Berkompetisi enggak berani, bersaing enggak berani, mengambil risiko enggak berani," jelasnya.
Kepala Negara meminta BUMN melakukan adaptasi model bisnis dan teknologi. Terjadinya revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, dan pandemi covid-19 mengharuskan semua sektor berbenah.
"Mulai harus menata adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, yang paling penting ini. Dunia sudah kayak gini revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, ada pandemi," ujar Jokowi. (OL-1)
KOORDINATOR Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengancam akan menggugat praperadilan KPK jika tidak memanggil Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyoroti peran mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendorong proyek pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra, kondisi yang dialami Presiden tergolong ringan hingga sedang dan masih dalam batas aman.
Kondisi kesehatan kulit Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dipastikan masih dalam batas aman dan telah ditangani secara medis oleh tim dokter kepresidenan.
Dokter spesialis kulit, I Gusti Nyoman Darmaputra, menyebut kondisi kulit yang dialami Presiden Joko Widodo bukan tergolong berat dan diperkirakan akan segera pulih.
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 Joko Widodo disebut turut masuk dalam daftar undangan HUT ke-79 Bhayangkara Digelar di Monas, Jakarta 1 Juli 205
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved