Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Nilai Tukar Petani Naik Tinggi Diangkat Gabah, Jagung, Ketela

Despian Nurhidayat
01/10/2021 15:10
Nilai Tukar Petani Naik Tinggi Diangkat Gabah, Jagung, Ketela
Petani mengupas jagung di area persawahan Desa Tuko, Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (29/9).(Antara/Yusuf Nugroho.)

BADAN Pusat Statistik (BPS) menyebut komoditas jagung, beras, dan ketela rambat menjadi kontributor kenaikan nilai tukar petani (NTP) pada September 2021 yang mencapai 105,68 atau naik sebesar 0,96% (M to M). Ketiga komoditas tersebut dinilai berkontribusi pada angka NTP bulan ini karena dukungan berbagai program pemerintah untuk menjaga stabilitas produksi dan pasar.

Mengenai hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, khusus komoditas jagung saat ini memang dalam kondisi panen raya yang terjadi hampir di semua sentra. Ini terutama di beberapa pulau Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

"Begitu juga dengan kondisi di luar pulau jawa yang sedang panen raya di mana-mana. Pulau Sulawesi dan Kalimantan ialah dua provinsi sentra yang menghasilkan produksi jagung dalam skala besar. Kami senang komoditas ini berkontribusi positif terhadap kesejahteraan," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Jumat (1/10).

Kuntoro berharap segenap aspek pemerintahan pusat dan daerah menjaga momentum seperti ini melalui dukungan terhadap para petani yang sedang berproduksi. Sebab hanya dengan cara itu sektor pertanian tetap tumbuh dan tangguh.

"Sektor pertanian sangat berkaitan dengan kesejahteraan dan angka kemiskinan. Tentu kami mengajak semua komponen bangsa menjaga harga dan monentum baik ini agar tetap berlanjut dan berdampak besar pada kesejahteraan petani," kata Kuntoro.

Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis berita statistiknya menjelaskan bahwa kenaikan NTP disebabkan subsektor tanaman pangan meningkat 1,14%. Indeks yang diterima petani naik sebesar 1,05%. Adapun komoditas yang dominan dalam kenaikan tersebut di antaranya gabah, jagung, dan ketela rambat.

Selain itu, nilai NTP pada subsektor tanaman perkebunan rakyat juga mengalami kenaikan sebesar 2,12% dengan indeks yang diterima petani naik 2,17%. Adapun produk yang dominan dalam kenaikan ini di antaranya kelapa sawit, karet, dan kakao.

Menurut Margo, hal serupa juga terjadi pada nilai tukar usaha pertanian (NTUP) September 2021 yang mencapai 105,58 atau naik sebesar 0,74% jika dibandingkan Agustus. "Sama seperti NTP, kenaikan NTUP juga disumbang tanaman pangan yang mencapai 98,65 atau naik 0,87%. Tanaman perkebunan rakyat mencapai 125,38 atau naik 1,90%," ujar Margo.

Rata-rata perkembangan harga gabah di tingkat petani untuk September 2021 juga mengalami kenaikan. Gabah kering petani (GKP) naik sebesar 2,25% (M to M) sedangkan harga gabah kering giling (GKG) naik sebesar 0,19%. Meskipun begitu, baik GKP maupun GKG, mengalami penurunan jika dihitung berdasarkan (YoY).

"Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan (GKP) naik 2,28% dan gabah kering giling naik 0,32%. Secara detail rata rata harga gabah kering panen September 2021 mencapai Rp4,548 per kilogram," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya