Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

SKK Migas Kembangkan Solo Technopark lewat Teknologi Hulu Migas

Insi Nantika J
18/9/2021 10:53
SKK Migas Kembangkan Solo Technopark lewat Teknologi Hulu Migas
Ilustrasi technopark(MI/Siswantini S)

SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Pemerintah Kota Surakarta Jawa Tengah menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan pusat vokasi dan inovasi teknologi di Kota Surakarta, Solo Technopark.

Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Jumat (17/9), di Solo Technopark. Hadir dalam acara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Ketua UPT Solo Technopark Yudi Cahyantoro dan stakeholder lainnya.

Dalam sambutannya, Dwi Soetjipto menuturkan karatekter industri hulu migas adalah padat modal, menggunakan teknologi yang tinggi dan penuh risiko karena cadangan migas yang akan dieksploitasi. Oleh karena itu, pihaknya mengajak Solo Technopark bekerja sama untuk membangun kapasitas nasional.

"Kami sangat tertarik membawa teknologi hulu migas untuk bisa dikerjasamakan dengan Solo Technopark,” kata Dwi dalam keterangannya, Sabtu (18/9).

Baca juga: Sebulan Pascapengalihan, SKK Migas : Produksi Minyak di Rokan Meningkat

Kerja sama tersebut akan fokus di bidang Pendidikan, pengembangan sumber daya manusia atau SDM, penelitian dan pengembangan (research and development).

Dwi menambahkan dalam MoU ini, SKK Migas memerintahkan Kontraktor KKS dan perusahaan menunjang migas untuk ikut mendukung kerjasama dengan Solo Technopark. Antara lain Petrotekno dan Starborn yang bakal terlibat langsung dalam pembangunan SDM.

Ke depan, kegiatan industri hulu migas Indonesia diperkirakan meningkat karena pemerintah telah memastikan sektor gas menjadi penopang energi transisi, pada saat Indonesia aktif mengembangkan energi baru terbarukan.

"Kita memiliki potensi, karena Indonesia memiliki 128 cekungan hidrokarbon dan saat ini yang berproduksi baru 20 cekungan, sehingga potensinya masih cukup besar,” ungkapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya