Pengamat Sebut Rebranding PSI untuk Tegaskan Citra Lekat dengan Jokowi

PENELITI Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai rebranding yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan mengganti logo partai untuk mempertegas citra lekat dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, rebranding tersebut dilakukan untuk membangun citra bahwa PSI dan Jokowi adalah satu kesatuan.

"Tampaknya memang rebranding yang dilakukan oleh PSI tersebut dlm rangka untuk memposisikan sebagi bagian dari wajah baru PSI yang lekat dengan Pak Jokowi. Dengan demikian bisa jadi wajah PSI yang lama akan diganti sesuai dengan visi-misi dan mungkin juga cita rasa Pak Jokowi. Tampaknya agar nanti terbangun image bahwa PSI adalah Pak Jokowi dan Pak Jokowi adalah PSI," kata Romli kepada Media Indonesia, Rabu (16/7).

Jokowi Banget?

Romli menilai rebranding lekat dengan Jokowi tersebut dilakukan karena PSI butuh figur yang kuat untuk meningkatkan elektabilitas partai. Selain itu, ia menilai rebranding juga dilakukan agar PSI tak lagi dianggap sebagai partai gurem.

Baca juga : Komisi VIII DPR RI Temukan SR SMA Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso belum Punya Laptop

"Ya saya kira tampaknya PSI butuh figur untuk menaikkan elektoralnya agar tidak lagi menjadi partai gurem dan lolos di parlemen," katanya.

Tidak Pasti?

Meski demikian, Romli menilai rebranding tersebut belum tentu efektif mendongkrak suara PSI secara seketika. Ia mengatakan butuh waktu untuk memikat publik.

"Apakah itu akan efektif. Ya tergantung nanti persepsi publik dan para pendukung Pak Jokowi. Kalo rebranding tersebut mendapat sambutan yang baik dari publik dan para pendukungnya, tentu akan efektif. Namun apabila responnya negatif, tentu tidak akan efektif. Untuk tahu efektif atau tidak perlu waktu dan ada survei untuk mengukurnya, tidak bisa terjadi seketika," pungkasnya. 

Baca juga : Inovasi Tiada Henti Hadirkan Kepuasan Konsumen

Waktu Launching?

Sebelumnya, Sekretaris Steering Committee Kongres PSI Benidiktus Papa, mengatakan bahwa rencananya PSI akan melakukan rebranding partai dalam kongres di Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada 19-20 Juli 2025.

“Di kongres nanti akan ada juga beberapa kejutan-kejutan yang kami siapkan. Salah satunya adalah rebranding Partai PSI yang saya kira bisa menjadi tonggak baru bagaimana Partai PSI ke depan,” kata Benediktus di kantor DPP PSI, Wahid Hasyim Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7).

Bentuk Penyegaran?

Benediktus menjelaskan, rebranding PSI dilakukan sebagai bentuk penyegaran partai. Namun, nama partai tidak akan mengalami perubahan.

“Terkait dengan perubahan nama, saya kira tidak ada. Tapi di situ kami akan menegaskan bahwa partai PSI adalah partai super-terbuka,” ujar Benediktus.

Ganti Logo?

Sementara itu, Ketua Steering Committee Pemilihan Raya PSI, Andy Budiman, mengatakan bahwa salah satu rebranding yang akan dilakukan ialah pergantian logo partai.

“Kami akan mengganti logo. Logonya jadi apa? Nanti tunggu tanggal 19 (Juli),” kata Andy.

Adapun, menjelang kongres, jalan raya di Kota Solo dipenuhi dengan bendera dan spanduk PSI terpasang. Berbeda dengan identitas sebelumnya yang dikenal dengan lambang mawar, PSI kini memperkenalkan logo baru berupa hewan gajah berwarna hitam dan merah. (Faj/P-3)