Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

India Guyurkan Insentif Rp49,7 Triliun untuk Produksi Mobil Listrik

Mediaindonesia.com
16/9/2021 12:19
India Guyurkan Insentif Rp49,7 Triliun untuk Produksi Mobil Listrik
Managing Director (MD) Mahindra and Mahindra Limited, Pawan Goenka (kanan), berpose dengan kendaraan listrik konsep Mahindra Funster.(AFP/Money Sharma.)

INDIA akan menggelontorkan 257 miliar rupee (US$3,5 miliar atau sekitar Rp49,7 triliun) untuk insentif bagi sektor otomotif guna meningkatkan produksi mobil bersih. Ini menjadi usaha Negeri Bollywood itu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari kesepakatan iklim Paris.

Dorongan untuk kendaraan listrik juga disebabkan kebutuhan untuk mengurangi polusi. Soalnya, kota-kota besar di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu memiliki tingkat udara paling kotor di dunia.

Skema tersebut akan memungkinkan India untuk mencapai lingkungan lebih bersih, kendaraan listrik, dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen yang lebih ramah lingkungan, kata kabinet dalam suatu pernyataan, Rabu (15/9). "Ini akan menandai era baru dalam teknologi yang lebih tinggi, manufaktur otomotif yang lebih efisien dan hijau," tambahnya.

Insentif akan diberikan kepada produsen mobil dan drone di India selama periode lima tahun. Agar memenuhi syarat untuk skema tersebut, pabrikan baru atau yang sudah ada harus menginvestasikan setidaknya US$34 juta di India selama lima tahun, menurut publikasi bisnis lokal Bloomberg Quint.

Tidak ada rincian lebih lanjut tentang program yang dirilis oleh pemerintah pada Rabu. Akan tetapi dikatakan program itu diharapkan menghasilkan sekitar US$5,8 miliar dalam investasi baru dan menciptakan 750.000 pekerjaan.

Pengumuman itu muncul setelah laporan bahwa pelopor mobil listrik Tesla ingin memasuki pasar India. Analis sektor otomotif Awanish Chandra mengatakan kepada AFP bahwa skema tersebut merupakan pesan yang jelas dari pemerintah bahwa mereka ingin mendorong energi hijau.

"Ini kesempatan yang sama untuk semua orang. Pemerintah akan sangat senang jika Tesla datang dan melakukan investasi besar. Itu akan memberikan persaingan yang baik bagi pemain kami sendiri," katanya.

India merupakan penghasil karbon terbesar ketiga di dunia. Diperkirakan negara itu akan menjadi negara terpadat di dunia pada pertengahan dekade ini.

Baca juga: Indonesia, Selangkah Lagi Menuju Produsen Baterai Kendaraan Listrik Terbesar

Negara itu ingin melampaui target berdasarkan perjanjian iklim Paris 2015. Namun emisi karbon mereka masih berada tumbuh 50% pada 2040 didorong oleh industri dan transportasi. Sekitar 25 juta truk lagi diharapkan di jalan-jalan India pada 2040, menurut perkiraan oleh Badan Energi Internasional. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik