Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Selama Pandemi, BI Injeksi Likuiditas ke Perbankan Rp844,9 Triliun

Fetry Wuryasti
14/9/2021 16:35
Selama Pandemi, BI Injeksi Likuiditas ke Perbankan Rp844,9 Triliun
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menyampaikan konferensi pers pada 2019 lalu.(Antara)

KETAHANAN sistem keuangan perbankan selama semester I 2021 dinilai tetap terjaga. Namun, fungsi intermediasi perbankan masih perlu ditingkatkan. 

Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjaga likuiditas tetap longgar. Caranya, dengan tetap menambah likuiditas atau melakukan quantitative easing (QE) di perbankan.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan hingga 31 Agustus 2021, BI sudah melakukan injeksi likuiditas melalui perbankan sebesar Rp118,35 triliun. Kebijakan QE melanjutkan injeksi likuiditas pada 2020 yang mencapai Rp726,57 triliun.

Baca juga: Rupiah Terdepresiasi 1,52% Sejak Awal Tahun

“Sehingga, injeksi likuiditas oleh BI sejak 2020 hingga 31 Agustus 2021 mencapai Rp 844,92 triliun, atau setara 5,3% PDB,” jelas Destry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (14/9).

Injeksi likuditas tersebut untuk mendukung likuiditas perekonomian, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1), yang hingga Juli 2021 tumbuh 14,9% yoy, serta uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh 8,9% yoy.

Baca juga: BI Kembali Mempertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%

Selain itu, kondisi likuiditas perbankan yang longgar terlihat pada rasio Alat Likuid Terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yaitu 32,51%. Serta, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan sebesar 10,43% yoy.

Bank Sentral juga memantau perkembangan selama semester I 2021. Rasio kecukupan modal pada Juni 2021 sebesar 24,3%, lalu rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level 3,24% bruto dan 1,06% netto.

"Intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif, meski belum kuat, yaitu 0,59% di Juni dan 0,5% di Juli. Ini terjadi di mayoritas wilayah Indonesia," papar Destry.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya