Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pertamina Didorong Miliki Valuasi US$100 Miliar

M Ilham Ramadhan Avisena
11/9/2021 14:40
Pertamina Didorong Miliki Valuasi US$100 Miliar
Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9).(Antara/Indrianto Eko Suwarso.)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong Pertamina untuk menjadi perusahaan dengan valuasi US$100 miliar. Guna mencapai hal itu, perseroan diminta untuk terus bertransformasi dan meningkatkan mutu pelayanan kepada publik.

"Buktikan kepada dunia, Indonesia juga bisa punya perusahaan yang valuasi-nya mencapai US$100 miliar. Kita bisa dan saya yakin legacy ini untuk kita semua. Saya memastikan transformasi akan tetap berjalan, karena ini bagian terpenting buat kita sebagai bangsa besar. Tidak mungkin kita akan terus menjadi bangsa besar kalau tidak ada ketahanan energi," ujarnya dalam peresmian 6 Subholding yang digelar Pertamina melalui tema Moving Forward Becoming Global Energy Champion yang dikutip dari siaran pers, Sabtu (11/9).

Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo juga menaruh harapan pada Pertamina agar terus meningkatkan pelayanan publik. Namun yang tak kalah penting ialah membangun ekosistem perseroan bisa bersaing dan mendorong value added. 

Beberapa terobosan yang sudah berjalan juga diharapkan tetap terjaga dan sesuai dengan 5 Key Performance Indicator di Kementerian BUMN, yakni menyeimbangkan antara korporasi dan pelayanan publik, kembali kepada core business dan menjadi excellent, inovasi digital, dan R&D untuk menjadikan Pertamina Technology Company, dan transformasi Human Capital.

Erick menambahkan, selama delapan bulan ke belakang, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN yang termasuk dalam 88 proyek strategis BUMN hingga 2023 yang telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. "Dari 88 proyek yang kami targetkan itu, di tahun ini 90% terjadi. Dan tentu banyak dari transformasi ini ada di Pertamina," ucap Erick.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa holding migas yang dibentuk sejak 2018 terus berjalan. Walaupun tahun lalu dunia diterpa pandemi covid-19. Namun sesuai arahan pemegang saham agenda transformasi tidak boleh berhenti, bahkan harus dipercepat. 

Baca juga: Wapres: Sosialisasi Kehalalan Pasar Modal Syariah Masih Kurang

Menurutnya, transformasi yang dijalankan Pertamina sejalan dengan global transition yang terjadi. Pemerintah memberikan komitmennya untuk melakukan transisi energi sesuai dengan Paris Agreement. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik