PEMERINTAH Indonesia telah menetapkan Visi Indonesia 2045 sejak bulan Mei tahun 2019.
Dalam visi tersebut disebutkan bahwa Indonesia pada tahun 2045 menjadi negara maju dan salah satu ekonomi terbesar di dunia dengan digerakkan oleh investasi dan perdagangan, industri, pariwisata, maritim, dan jasa.
Dengan penekanan pada pariwisata dan jasa, Indonesia bergerak dari negara yang bergantung pada ekonomi komoditas menuju negara dengan kekuatan pada industri jasa (service country).
Bahkan dengan potensi kekayaan dan keragaman budaya serta kreatifitas bangsa, Indonesia sangat berpotensi menjadi barometer Experience Economy di dunia dengan berbasis inovasi.
Pada era Experience Economy konsumen tidak lagi hanya menginginkan barang atau jasa, tetapi juga menjadikan pengalaman sebagai bagian penting dari kehidupan mereka.
Pengalaman yang dirasakan pelanggan saat berinteraksi dengan bisnis atau perusahaan akan memiliki pengaruh yang besar dalam keputusan melakukan pembelian.
Oleh karena itu, maka mengelola pengalaman pelanggan (Customer Experience Management / CXM) menjadi sangat penting diperhatikan oleh para pelaku industri dan bisnis agar dapat mempertahankan diferensiasi mereka melalui pelayanan terbaik dan tentunya akan mempertahankan kesinambungan bisnis dalam jangka panjang.
“Talenta-talenta yang memiliki ketrampilan dan kompetensi mengelola CX saat ini sangat dibutuhkan oleh berbagai industri, tetapi jumlah talenta yang memenuhi kriteria ini apalagi yang telah mendapatkan sertifikasi yang diakui secara global masih sangatlah sedikit,” kata Eva Noor, CEO Xynesis International yang juga merupakan Ketua Dewan Pengawas Indonesia Customer Experience Professional (ICXP), pada keterangan pers, Rabu (8/9).
Eva Noor yang memiliki banyak pengalaman kewirausahaan terutama di bidang cybersecurity ini mengatakan,“Indonesia memiliki visi bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi service country."
Di service country, industri jasa seperti industri kreatif, digital, dan pariwisata yang erat kaitannya dengan customer experience akan semakin berperan penting menopang perekonomian.
"Keberhasilan kita untuk mewujudkan visi ini sangat ditentukan oleh kualitas dan kesiapan sumber daya manusia Indonesia yang siap memenuhi tuntutan industri jasa,” kata Eva.
Sementara itu, Ketua Umum ICXP, Sri Safitri mengatakan,“ICXP memiliki visi untuk menjadi organisasi acuan utama para profesional customer experience untuk belajar, berbagi, menginspirasi dan bertumbuh.”
“Untuk mendukung pencapaian Visi Indonesia 2045, ICXP akan menjalankan dua misi utama, yaitu: pertama, menyiapkan talenta profesional CX yang mampu mendukung percepatan pembangunan industri kreatif/digital dan pariwisata serta berdaya saing global," kata Safitri.
"Kedua, berpartisipasi dalam menyiapkan ekosistem yang mendukung delivering superior CX oleh industri di Indonesia,” tambah Sri Safitri.
ICXP akan diresmikan pendiriannya besok atau Kamis (9/9/2021) pukul 9 pagi melalui gelaran webinar berjudul “The Importance of CX Management – Towards Indonesia 2045”.
Acara yang akan dibuka dengan pemaparan berjudul “Preparing CX Leadership and Talents Towards Indonesia 2045” oleh Ketua Umum ICXP, Sri Safitri ini akan menghadirkan dua pembicara utama (Keynote Speaker), yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan anggota Dewan Pengawas ICXP Helmi Yahya. (RO/OL-09)