Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Penyederhanaan Aturan Investasi Dinilai Dongkrak Perekonomian

Ihfa Firdausya
25/8/2021 14:45
Penyederhanaan Aturan Investasi Dinilai Dongkrak Perekonomian
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedug di wilayah Jakarta.(Antara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 mencapai 7,07% (yoy). Capaian itu dinilai turut dipengaruhi upaya pemerintah untuk menyederhanakan regulasi investasi.

"Upaya pemerintah untuk menyederhanakan regulasi investasi menjadi kunci untuk mendongkrak perekonomian pada kuartal II 2021. Hal ini mendorong konsumsi rumah tangga tumbuh 5,90% (yoy)," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara virtual, Rabu (25/8).

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan perbaikan permintaan global turut memperkuat kinerja ekspor dan impor, yang masing-masing tumbuh 31,78% dan 31,22% secara yoy. Dia menjelaskan bahwa reformasi struktural akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Presiden: Tim Pengendali Inflasi Harus Multitasking

Serta, mendorong transformasi agar Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi lima besar dunia pada 2045. Dia menegaskan bahwa keberlanjutan ekonomi juga menjadi prioritas utama pemerintah.

"Pemerintah membentuk sovereign wealth fund, yakni Indonesia Investment Authority (INA), untuk membantu meningkatkan dan mengoptimalkan investasi, di mana pemerintah mengalokasikan US$1 miliar pada 2020," tutur Airlangga.

Baca juga: 12 Perusahaan Siap Buyback Saham, Total Nilai Rp4,9 Triliun

Di sisi lain, serangkaian insentif fiskal juga telah diterapkan untuk mendorong produktivitas sektor UMKM. Menurut Co-CEO HSBC Asia Pacific Surendra Rosha, kombinasi sumber daya alam, besarnya pasar konsumen, dunia e-commerce yang progresif dan tingkat tenaga kerja yang kompetitif, menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi utama setelah pandemi covid-19.

"Saya melihat pemerintah mengerjakan rencana yang ambisius untuk merombak arsitektur ekonomi dan mengesahkan undang-undang perburuhan baru. Serta, membuat cetak biru untuk pembayaran digital, mengembangkan sektor keuangan dan memudahkan investor asing untuk berkontribusi dalam pertumbuhan," jelas Surendra.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik