Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
HUMAS Club Ayla Indonesia (CAI) Adjie Sambogo membenarkan, bahan bakar minyak (BBM) RON tinggi seperti Pertamax series, justru lebih ekonomis. Hal itu dibuktikan, antara lain ketika anggota CAI melakukan turing ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Lampung, Purwokerto, dan Jogjakarta.
“Sebelum PPKM, CAI memang rutin touring ke berbagai daerah. Berdasarkan pengalaman tersebut, kami membuktikan bahwa BBM berkualitas seperti Pertamax, jauh lebih hemat dibandingkan BBM dengan RON lebih rendah,” kata Adjie di Jakarta, Senin (23/8).
Dalam setiap touring, lanjutnya, seluruh peserta selalu mengisi penuh BBM pada titik kumpul. Harapannya, agar di perjalanan, tidak ada anggota yang ‘tertinggal’ karena harus mampir di SPBU lantaran BBM yang lebih dulu menipis.
"Tetapi nyatanya, kata Adjie, ada juga peserta terpaksa harus mengisi BBM sebelum titik perkiraan. “Yang lebih dulu ‘kehabisan’ tersebut, biasanya anggota klub yang memakai BBM di bawah RON 92,” jelas Adjie.
“Contohnya ketika ke Purwokerto, kami perkirakan pengisian kembali baru dilakukan setelah keluar tol di Pekalongan. Ternyata anggota kami yang memakai BBM dengan RON di bawah 92, sudah mengisi ketika masih di tol, sebelum KM 300,” urainya.
Secara pribadi, Adjie juga punya pengalaman serupa. Dalam perjalanan dari Jakarta-Madiun, ternyata untuk jarak sekitar 600 kilometer, Adjie hanya mengisi Pertamax sejumlah Rp300 ribu. Itu pun ketika sampai, ternyata masih banyak tersisa.
“Sebelumnya saya juga pernah mencoba memakai BBM RON 90 untuk rute yang sama. Ternyata, saya harus mengisi sejumlah Rp400 ribu,” kata dia.
Dalam konteks itulah, Adjie mengatakan, bahwa sisi ekonomis Pertamax series bisa dilihat dari dua aspek. Pertama, dari sisi jumlah uang yang harus dibayarkan pada saat membeli BBM. Dan kedua, dari sisi keawetan mesin. Dalam hal ini, bahwa BBM RON tinggi memang membuat mesin lebih terjaga dan awet.
“Dalam jangka panjang, mobil yang memakai BBM RON tinggi jarang rewel dan tidak sering masuk bengkel. Ini berbeda, kalau kendaraan menggunakan BBM dengan oktan yang lebih rendah. Dari sisi ini, terlihat bahwa BBM RON tinggi juga lebih ekonomis, karena biaya perawatannya lebih rendah,” lanjut Adjie.
Terkait BBM RON tinggi yang lebih ekonomis, sebelumnya juga disampaikan pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Yannes Martinus Pasaribu. Menurut Yannes, pada kendaraan keluaran baru dengan kompresi mesin tinggi, BBM berkualitas seperti Pertamax justru lebih hemat.
“Intinya, semakin tinggi oktan jika dipadu dengan mesin yang kompatibel, yaitu mesin berkompresi tinggi, maka penggunaan BBM dapat lebih hemat serta menghasilkan polusi lebih rendah,” kata Yannes. (RO/OL-09)
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan kuota dan skema subsidi motor listrik 2025 secara terbuka.
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved