Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presiden Lepas Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp7,29 Triliun

Andhika Prasetyo
14/8/2021 12:12
Presiden Lepas Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp7,29 Triliun
Presiden Joko Widodo saat melepas ekspor produk-produk pertanian ke 61 negara tujuan dari Istana Bogor.(MI/Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo, Sabtu (14/8), secara resmi melepas ekspor produk-produk pertanian ke 61 negara tujuan yang dibalut dalam program bertajuk Merdeka Ekspor Pertanian.

Melalui program tersebut, sebanyak 627,4 juta komoditas agrikultur yang beragam, mulai dari kelapa sawit, porang, sarang burung walet hingga beras, dijajakkan ke luar negeri. Adapun, nilai yang dihasilkan mencapai Rp7,29 triliun

Kepala negara menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, pekebun dan seluruh pelaku usaha serta para pemangku kepentingan pertanian yang selama masa pandemi telah bekerja keras menggenjot produksi.

Baca juga: Presiden Minta Dirut Perbankan beri Perhatian Khusus ke Pertanian

"Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di dalam negeri, tetapi juga meningkatkan ekspor ke luar negeri," ujar Jokowi dalam acara pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8).

Sebagaimana diketahui, pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi covid-19.

Ekspor pertanian pada 2020 tercatat sebesar Rp451,8 triliun. Jumlah itu naik 15,79% dari capaian 2019 yang hanya Rp390,16 trilun.

Tren positif pun berlanjut pada tahun ini.

Pada periode Januari-Juli 2021, ekspor pertanian menyentuh Rp282,86 triliun atau tumbuh 40,2% dibandingkan periode yang sama di 2020, yaitu Rp202,05 triliun.

Peningkatan ekspor akhirnya berdampak baik pada kesejahteraan petani. Nilai tukar petani (NTP) terus menanjak sejak 2020.

Presiden mencatat, pada Juni 2021, NTP mencapai 103,59. Setahun sebelumnya, di periode yang sama, NTP masih berada di level 99,6.

"Menurut saya, ini adalah sebuah kabar baik yang bisa memicu semangat para petani untuk tetap produktif di masa pandemi," tutur mantan wali kota Solo itu.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan program Merdeka Ekspor Pertanian dilahirkan untuk mendorong kinerja sektor agrikultur, baik di sisi hulu maupun hilir.

"Merdeka Ekspor kami lakukan untuk mempercepat produksi dan ekspor produk pertanian yang begitu banyak. Kita ingin menggerakkan provinsi, kabupaten dan kota untuk menyelenggarakan ekspor. Tidak boleh ada kabupaten/kota yang tidak ekspor," tegas Syahrul.

Dalam program itu, ia mencatat sudah terdapat 371 kabupaten/kota yang terlibat dan menjual produk ke luar negeri. Artinya, masih tersisa 143 kabupaten/kota yang belum berkontribusi.

Syahrul berharap, pada pelaksanaan tahun depan, seluruh daerah di Tanah Air sudah bisa memberikan peran di dalam program tersebut.

"Kami terus mendorong peningkatan kerja sama dengan pemda, menambah ragam komoditi dalam bentuk olahan. Kami juga terus mendorong tunbuhnya eksportir baru melalui program agropreneur," tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya