Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Juli, Penjualan Tesla Merosot Tajam di Tiongkok

Insi Nantika Jelita
11/8/2021 23:45
Juli, Penjualan Tesla Merosot Tajam di Tiongkok
Tesla Model 3 dipamerkan di Shanghai International Automobile Industry 2021(AFP/Hector Rectamal)

ASOSIASI Mobil Penumpang Tiongkok melaporkan penjualan mobil listrik Tesla menurun tajam, pertanda mulai kehilangan pijakan di pasar terbesar dunia tersebut. Kelompok itu mencatat penurunan mobil menjadi 8.621 unit pada Juli, anjlok hampir 70% dibanding Juni.

Di satu sisi, ekspor mobil yang dibangun di pabrik Tesla di Shanghai dilaporkan melonjak menjadi 24.347 di Juli, atau naik dibandingkan Juni dengan 5.017 mobil.

Para kritikus mengatakan penurunan tajam penjualan ke konsumen Tiongkok adalah tanda lain dari masalah yang berkembang yang dihadapi perusahaan di negara itu. Tesla bersaing dengan meningkatnya pembuatan kendaraan listrik atau EV di Tiongkok, serta diduga adanya publisitas yang buruk mengenai Tesla. Hal ini juga termasuk soal penarikan kembali banyaknya mobil Tesla yang telah dibuat di Shanghai. 

Perusahaan milik Elon Musk itu juga dikabarkan menghadapi protes saat pameran mobil Shanghai tahun ini atas kualitas mobil yang dinilai buruk dan berbagai ancaman keamanan produk tersebut.

Teslas menyumbang hanya 3,9% dari penjualan kendaraan listrik baterai di China per Juli. Angak ini turun dari 12,6% pada Juni, kata analis Gordon Johnson. Dia mengatakan bahwa penurunan menunjukkan Tesla menghadapi persaingan yang lebih ketat dari startup EV lokal di Tiongkok.

Baca juga : Luhut Dukung Investasi Bidang Kesehatan Tiongkok Masuk Indonesia

Di sisi lain, investor Tesla (TSLA) tampaknya tidak terpengaruh oleh penurunan penjualan, karena saham turun kurang dari 1% pada perdagangan Selasa (10/8).

Bulan lalu, investor melihat bahwa penurunan angka mobil di Tiongkok, tidak menghentikan Tesla untuk melaporkan penjualan global yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal penuh, kata Dan Ives, analis teknologi untuk Wedbush Securities dan Tesla bull.

"Pada akhirnya, ini bukan indikator terbaik kesuksesan Tesla, seperti yang kita lihat di kuartal kedua," tambah Dan Ives.

Ives mengatakan bahwa jika penjualan Tesla di Negeri Tirai Bambu itu pertanda tidak membaik, perusahaan diperkirakan mendapat menghadapi masalah serius ke depan.

"Saat ini kami percaya bahwa pasar Tiongkok akan menjadi 40% dari pengiriman untuk Tesla pada tahun depan,. Jadi hanya menjual 8.000 dalam sebulan, meskipun itu angka yang fluktuatif," tandas Dan Ives. (CNN/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya