Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kebutuhan pangan adalah kebutuhan utama yang mutlak dipenihi secara berkelanjutan. Artinya, tidak boleh ada satupun warga Indonesia yang menderita kelaparan karena tidak bisa menemukan makanan.
Oleh karena itu, kata Mentan, ketersediaan stok pangan harus dihitung secara matang dan sesuai dengan data di lapangan. Upaya ini juga yang selama ini dilakukan, dimana Kementan terus bekerja dengan melibatkan semua pihak baik swasta maupun lembaga negara lainya.
"Pertanian itu bukan hanya Kementan, tapi melibatkan semua pihak untuk memenuhi ketersediaan pangan. Tidak boleh ada satu orangpun warga negara kita yang menderita kelaparan. Insyaallah pangan kita selalu cukup," katanya.
Baca Juga: Kementan Siapkan 1,7 Juta Ekor Hewan Kurban, Pastikan Stok Cukup dan Aman
Berdasarkan catatan BPS, Kementan di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo berhasil menjaga situasi pangan nasional dalam keadaan aman dan terkendali. Bahkan BPS Melaporkan hasil panen beras tahun 2021 diprediksi mencapai 33 juta ton dari realisasi hasil panen tahun 2020 yang hanya 31,33 juta ton. Selain itu, stok beras yang ada di Perum Bulog mencapai 1,39 juta ton yang terdiri dari 1,37 juta stok cadangan beras pemerintah dan 14.765 ton stok komersial.
Bukan hanya itu saja, BPS mencatat sektor pertanian sejak triwulan II 2020 mengalami pertumbuh sebesar 16,24 (Q-to-Q) dengan nilai ekspor pada Januari-Desember naik sebesar 15,79 persen atau sekitar Rp451,77 triliun. Lalu pada triwulan 1 2021, sektor pertanian juga tumbuh meyakinkan dengan angka sebesar 2,95 (Y-on-Y).
Di sisi lain, BPS mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Mei 2021 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, di mana terjadi secara konsisten yang dihitung sejak Oktober 2020 hingga Mei 2021.
Baca Juga: Guru Besar IPB Apresiasi Naiknya Nilai Ekspor Pertanian Juni 2021
NTP bulan Okteber 2020 mencapai 102,25, kemudian pada November mencapai 102,86, Desember 103,25, Januari 103,26, Februari 103,10, Maret 103,29, April 102,93 dan Mei tahun ini mencapai 103,29 atau naik sebesar 0,44%.
Begitupun dengan nilai tukar usaha petani yang naik konsisten sejak Oktober 2020, yakni sebesar 1002,42. Lalu pada November mencaapi 103,28, Desember 104,00, Januari 104,01, Februari 103,72, Maret 103,87, April 103,55 dan Mei bulan ini angkanya mencapai 104,04 atau naik 0,48%.
Baru-baru ini, BPS mengumumkan nilai ekspor sektor pertanian pada bulan Juni 2021 mengalmi kenaikan, yakni sebesar 33,04 persen (M-to-M) atau sebesar 15,19% secara (Y-on-Y). Kenaikan terjadi setelah komoditas tanaman obat, aromatik, rempah, kopi dan sarang burung walet memberi andil besar dalam ekspor selama Juni 2021.
Secara nilai, ekspor sektor pertanian tercatat mencapai 0,32 miliar dollar, dengan ekspor nonmigas secara nasional menyumbang sebesar 93,36% dari total nilai ekspor Juni 2021 yang mencapai US$18,55 miliar atau naik sebesar 9,52%. Adapun secara kumulatif, ekspor nonmigas selama Januari-Juni mengalami kenaikan sebesar 94,35%, di mana sektor pertanian mencapai US$1,95 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 14,05%.
Mengenai hal ini, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Arif Satria dalam beberapa kesempatannya, mengapresiasi hasil kinerja jajaran kementerian pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dikatakan Arif, hasil kajian dari IPB, pada tahun 2019 sampai 2020 terlebih di tengah pandemi Covid-19 sektor pertanian mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB), Nilai Tukar Petani (NTP) dan Ekspor Produk Pertanian dan penyerapan tenaga di sektor pertanian tinggi.
Arif menjelaskan kontribusi PDB semula 12,09% pada 2019 naik menjadi menjadi 15,01% tahun 2020. Khusus subsektor tanaman pangan semula 21,63% naik menjadi 25,82%.
"Jika dibanding sektor lain, sektor pertanian dapat menjadi penyelamat bagi pembangunan nasional. Sesuai data BPS, mampu tumbuh sekitar 2,22% saat masa krisis seperti sekarang. Pertama empower of last resource dan kedua penyelamat kinerja ekspor," katanya.
Untuk produktivitas beras secara tegas Arif berpendapat bahwa produksi beras Indonesia dibandingkan negara-negara di ASEAN tidak beda jauh. Produktivitas beras Indonesia sebesar 5,24 ton/hektare masih diatas Thailand sebesar 3,33 ton/hektare dan Vietnam sedikit lebih tinggi yakni 5,42 ton/hektare.
Arif menambahkan selain produktivitas beras yang bagus, peningkatan PDB ini dikarenakan keberhasilan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh Kementan. Ia mencatat serapan KUR tahun ini adalah prestasi yang belum pernah ada sebelumnya.
"Yang paling penting lainnya adalah dukungan kebijakan fiskal dan koordinasi secara teknis yang dibangun Kementerian Pertanian dengan kementerian lainnya. Kebijakan fiskal yang dimaksudnya adalah kebijakan rasio untuk substitusi impor. Misal, para pengimpor terigu harus menyerap bahan baku lokal," tutupnya. (RO/OL-10)
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP).
UNTUK mendorong percepatan terwujudnya ketahanan pangan nasional, Presiden Prabowo Subianto mengerahkan segala kemampuan di Kabinet Merah Putih (KMP) dengan berbagai inovasi.
Lebah merupakan salah satu agen biologis terpenting dalam ekosistem pertanian, karena perannya sebagai penyerbuk utama bagi berbagai tanaman budi daya.
Presiden Prabowo Subianto terus menggalakkan program ketahanan pangan agar Indonesia tak bergantung pada negara lain.
Buku Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Pangan Nasional Menuju Kedaulatan Pangan diluncurkan di Bandung, Selasa (29/4).
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut bahwa Indonesia merupakan lumbung pangan dunia. Hal itu diungkapkan Prabowo saat hadir dalam peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina)
Setiap tahun, kita menyaksikan pola yang hampir serupa: harga bahan pokok melambung, daya beli masyarakat tertekan, dan spekulan pangan beraksi di balik layar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved