Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PLN akan Pensiunkan PLTU Secara Bertahap

Fetry Wuryasti
14/7/2021 17:22
PLN akan Pensiunkan PLTU Secara Bertahap
Pekerja melakukan proses pembangunan menara SUTET untuk sambungan PLTU.(Antara)

PT PLN (Persero) telah menyusun road map untuk beralih dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Tujuannya, mencapai penggunaan pembangkit listrik berbasis energi bersih zero emisi karbon pada 2060. 

Secara bertahap, perseroan mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) hingga 2056. PLN juga tidak akan menambah kontrak baru untuk PLTU mulai 2022.

"PLN hanya akan menjalankan kontrak dari perjanjian pembelian tenaga listrik (Power Purchase Agreement) yang telah ditandatangani hingga kontraknya berakhir. Penambahan kapasitas didominasi energi baru terbarukan," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam seminar virtual, Rabu (14/7).

Baca juga: Dukung PPKM Darurat, PLN Gulirkan Stimulus Listrik

Perseroan juga mulai mempensiunkan PLTU batu bara dengan total kapasitas 50 gigawatt (GW) secara bertahap sebelum memasuki 2060. Seiring dengan rencana tersebut, PLN bakal menggunakan opsi pembangkit nuklir pada 2040 untuk menjaga kelancaran sistem kelistrikan dalam negeri.

Zulkifli memaparkan upaya mengistirahatkan PLTU dimulai pada 2025 dengan kapasitas hingga 1 GW. Pasokan listrik akan diganti dengan pembangkit EBT berkapasitas sama. Pada 2030, PLTU dengan teknologi subcritical dengan total kapasitas 1 GW mulai dipensiunkan. 

Baca juga: PLN Harus Kontribusi Signifikan Terhadap Pencapaian Zero Carbon

Lalu, pada 2035, PLTU teknologi subcritical kembali dipensiunkan dengan total kapasitas 9 GW. Setelah lima tahun kemudian, yakni pada 2040, PLTU dengan teknologi supercritical akan dipensiunkan dengan total kapasitas 10 GW. 

Pada 2045, PLTU dengan teknologi ultra supercritical akan dipensiunkan dengan total kapasitas 24 GW. Kemudian di 2055, PLTU ultra supercritical akan dipensiunkan dengan total kapasitas 5 GW. "PLN siap menjadi kekuatan menurunkan karbon," pungkas Zulfikli.

Adapun pengembangan pembangkit listrik EBT, dalam perencanaan berjalan mulai 2028. Sumber energi bersih ini diharapkan terus meningkat pada 2040 dan 2045. "Kemudian dekade berikutnya, seluruh pembangkit listrik berasal dari EBT. PLN telah berkomitmen untuk mencapai carbon neutral pada 2060," tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya