Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PLN Harus Kontribusi Signifikan Terhadap Pencapaian Zero Carbon

M Iqbal Al Machmudi
24/5/2021 10:13
PLN Harus Kontribusi Signifikan Terhadap Pencapaian Zero Carbon
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB(ANTARA FOTO/Ahmad S)

UNTUK mendukung pemangkasan emisi karbon (carbon emission) hingga mencapai nol persen (zero carbon), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus menggunakan 100% energi baru terbarukan (EBT) untuk seluruh pembangkit listrik PLN.

Hal ini juga berlaku di berbagai sektor seperti transportasi, industri, dan pertambangan. Hingga akhir 2020, bauran energi primer untuk pembangkit listrik masih didominasi oleh batubara sebesar 57,22%, disusul gas 24,82%, BBM 5,81%, sedangkan porsi EBT baru mencapai sebesar 12,15%.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan dengan bauran energi tersebut, PLN harus menetapkan berbagai langkah strategis untuk bisa menggunakan 100% EBT agar Indonesia dapat mencapai zero carbon pada 2050.

"Kendati kapasitasnya masih kecil, PLN sudah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dan Tenaga Surya, dan Tenaga Listrik Atap (Rooftop)," kata Fahmy dalam keterangannya, Senin (24/5).

PLN juga telah mengembangkan berbagai inovasi terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batu bara, sehingga PLTU-PLTU itu menghasilkan listrik yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, PLN juga ikut berupaya untuk mendorong penggunaan kompor listrik untuk menggantikan kompor gas LPG, utamanya LPG 3Kg yang import contents dan subsidi cukup besar.

Baca juga: Jateng Komit Realisasikan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan

Menurutnya, PLN harus terus berinovasi untuk menghasilkan energi ramah lingkungan secara terus-menerus (continuous improvement).

"Emisi karbon kendaraan listrik lebih rendah dibandingkan penggunaan BBM. Diperkirakan penggunaan kendaraan listrik dapat menurunkan emisi karbon hingga sebesar 29%. Penggunaan energi listrik juga sesuai dengan ketentuan EURO-4 dalam penggunaan energi kendaraan bermotor, yang ramah terhadap lingkungan," ujar Fahmy.

Mengingat sektor kelistrikan termasuk penyumbang emisi karbon (Carbon Emission) yang cukup besar, PLN dituntut konsisten dan terus-menerus dalam menerapkan berbagai langkah strategis untuk mencapai 100% EBT bagi seluruh pembangkit listrik PLN pada 2050.

"Dengan pencapaian itu, tidak diragukan lagi PLN memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian zero carbon di Indonesia, sesuai dengan kesepakatan Paris Agreements," tuturnya.

Indonesia termasuk salah satu negara yang meratifikasi kesepakatan Paris (Paris Agreement) terkait dengan perubahan iklim. Ratifikasi itu ditandatangani pada Pertemuan Tingkat Tinggi, yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada 15 Desember 2015.

Paris Agreement telah menyepakati target untuk menurunkan suhu rata-rata bumi sebesar maksimal 2°C, bahkan diupayakan penurunan suhu bumi mencapai 1,5°C.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya