Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemenperin Amankan Pasokan Oksigen, Suplai Jadi 2.622 Ton Per Hari

 Insi Nantika Jelita
09/7/2021 10:06
Kemenperin Amankan Pasokan Oksigen, Suplai Jadi 2.622 Ton Per Hari
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR.(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

KEMENTERIAN Perindustrian mengaku telah mengamankan tambahan produksi oksigen dan pengadaan isotank guna mengatasi masalah pengiriman oksigen medis dari industri ke rumah sakit, serta penyediaan tabung oksigen dan oxygen concentrator/generator.  

“Sementara ini, kami telah mengamankan produksi tambahan oksigen sehingga total suplai menjadi 2.622,9 ton/hari, 132 truk isotank pengangkut oksigen, 15.906 tabung oksigen, 8.100 unit oxygen concentrator, dan 9 deployable oxygen concentrator system," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Kamis (8/7).

Agus menuturkan, pasokan ini akan terus meningkat setelah ada komitmen pembelian dan kontribusi industri dalam negeri direalisasikan. Pihaknya melakukan kerja sama dengan K/L, pemerintah daerah serta asosiasi industri untuk memenuhi kebutuhan gas oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di sejumlah daerah.

"Kami telah menginstruksikan perusahaan-perusahaan industri dalam negeri untuk memastikan ketersediaan oksigen dan tabung oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis," jelas Menperin.

Kemenperin pun mengapresiasi kepada industri produsen oksigen yang terus memaksimalkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan medis dan bahkan menambah kapasitas produksi tabung oksigen

Berdasarkan perhitungan Kemenperin, kebutuhan tabung gas oksigen di beberapa provinsi di Jawa serta Bali diperkirakan mencapai 20.000 tabung. Kementerian itu mengungkapkan telah mengiventarisasi stok tabung oksigen yang bisa dimobilisasi untuk pemenuhan kebutuhan rumah sakit.

Sampai saat ini, terdapat 31.236 tabung yang berpotensi dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Dari total tabung yang terinventarisir tersebut, 15.906 unit diantaranya sudah bisa terealisasi dan siap digunakan.

Seluruh tabung tersebut didatangkan dari luar negeri atau impor, baik dari belanja APBN Kemenperin, kontribusi dari pelaku usaha, maupun dari pemerintah Singapura.

Berdasarkan data Kemenkes, total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali dikatakan terus naik dari 800 ton per hari pada 30 Juni 2021, menjadi 1.400 ton per hari di tanggal 1 Juli 2021, kemudian 2.262 ton per hari pada 3 Juli 2021, dan kemudian naik lagi menjadi 2.323 ton per hari pada tanggal 6 Juli 2021. Kemenkes juga memprediksi adanya tambahan kebutuhan sebesar 71 ton setiap 3 hari.

Menperin mengemukakan, kapasitas nasional produksi oksigen sebesar 1.700 ton per hari. Berdasarkan Instruksi Menperin No. 1 Tahun 2021, Kemenperin menginstruksikan pelaku industri untuk berkontribusi dalam pemenuhan oksigen bagi penanganan Covid-19. Seperti Samator yang akan memfungsikan unit liquefaction di Surabaya, Jawa Timur, yang menambahkan pasokan oksigen.

PT. Obsidian Stainless Steel, PT. Sojitz Indonesia, PT. Smelting yang memiliki oxygen plant dikabarkan bersedia meningkatkan produksi oksigennya untuk kebutuhan medis. Sementara itu, industri pupuk, seperti Pupuk Kaltim dan Pupuk Sriwijaya, juga memiliki beberapa oxygen plant.

“Jika mereka dapat didorong untuk meningkatkan produksi oksigen maka akan membantu suplai oksigen nasional. Oleh karena itu saya sangat mengapreasiasi setinggi-tingginya pada perusahaan yang berkontribusi terhadap oksigen medis,” imbuh Agus. (Ins/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya