Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BANK Indonesia akan menerapkan penggunaan mata uang rupiah dan yuan Tiongkok dalam transaksi perdagangan atau kerja sama local currency settlement (LCS) mulai Juli 2021.
LCS merupakan kerja sama Indonesia dengan beberapa bank sentral negara lain. Tujuannya, mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung. Sehingga, dapat meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Transaksi LCS meliputi penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung. Serta, perdagangan antarbank untuk mata uang negara dituju dengan rupiah.
Baca juga: Prediksi BI, The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan pada 2023
“Dengan Tiongkok, kami sedang siapkan aturannya. Pada Juli atau kuartal III 2021, akan diluncurkan dan diterapkan,” jelas Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Donny Hutabarat dalam diskusi virtual, Jumat (25/6).
Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini minat pelaku usaha dan perbankan di Indonesia tergolong tinggi untuk menerapkan LCS. Kondisi serupa juga terjadi dengan pelaku usaha di Tiongkok.
“Kalau kita diskusi dengan pelaku dan perbankan, minatnya tinggi. Nanti dengan Tiongkok, saya rasa juga paling cepat penggunaan LCS,” imbuh Donny.
Baca juga: BI Sempurnakan Ketentuan Sistem Monitoring Transaksi Valas
Untuk menerapkan LCS dengan mata uang negara lain, kata dia, tentu memerlukan sosialisasi. Tujuannya, agar transaksi dengan dolar AS tidak lagi mendominasi secara bertahap.
“Selama ini orang senang dengan dolar AS. Makanya perlu kebijakan yang membuat mereka beralih. Ada insentif yang diimplementasikan masing-masing negara. Dari sisi pelaku usaha masih melakukan itu,” pungkasnya.
Saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan Malaysia, Thailand dan Jepang. Kerja sama itu terkait perdagangan ekspor dan impor dengan negara mitra.(OL-11)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 30 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 2 poin atau 0,01% menjadi Rp16.197 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 10 poin atau 0,06% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, menguat sebesar 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 24 Juni 2025, menguat sebesar 111 poin atau 0,67% menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.492 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 23 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 58 poin atau 0,35% menjadi Rp16.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.397 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibula melemah sebesar 39 poin atau 0,24% menjadi Rp16.352 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved