Redanya Kekhawatiran Pasar Global Dongkrak IHSG kembali ke 6.000

Fetry Wuryasti
22/6/2021 19:13
Redanya Kekhawatiran Pasar Global Dongkrak IHSG kembali ke 6.000
Ilustrasi.(Antara.)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (22/6) ditutup menguat 1,53% di level 6.087,84, bahkan sempat naik 2,04% menyentuh level 6.118,86. Hal ini terjadi setelah sekian hari IHSG terseok-seok hingga di level 5.900-an.

Meski demikian perdagangan hari ini menunjukkan terjadi penjualan asing sebesar Rp472,48 miliar dan beli bersih domestik sekitar Rp500 miliar. Rata-rata nilai transaksi harian bursa tercatat sebesar Rp12,03 triliun.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan menguatnya IHSG didukung sejumlah katalis positif dari eksternal dan internal. Dari eksternal, pasar merespons positif pernyataan pejabat The Fed terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat.

Kekhawatiran pelaku pasar global mereda terhadap sikap hawkish atau ketat bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed). "Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral akan melanjutkan kebijakannya dan sikap yang mendukung perekonomian," kata Nico, Selasa (22/6).

Sepakat, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan pergerakan ditutup menguat didukung aksi bargain hunting setelah beberapa hari terakhir melemah serta didorong penguatan bursa saham global. Faktor eksternal lain ditunjukkan dengan komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia ditransaksikan menguat hari ini. Harga kontrak pengiriman September yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivative Exchange naik 1,12% ke RM3.429/ton.

Laporan Societe Generale de Surveilance menyebutkan ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-20 Juni 2021 naik 11,2% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya. Pada selang waktu tersebut ekspor Malaysia diperkirakan mencapai 962.184 ton. Dari dalam negeri, Menteri Perdagangan Lufti mengatakan bahwa pemerintah sedang menyusun aturan yang akan menurunkan pungutan ekspor minyak sawit.

Dari dalam negeri, Nico menjelaskan perpanjangan stimulus pajak untuk sektor properti dan otomotif disambut baik oleh pelaku pasar. Perpanjangan periode insentif tersebut dapat memberikan kontribusi pada naiknya konsumsi di sepanjang tahun ini. Efek domino dari naiknya permintaan tersebut menjadi target yang juga diharapkan oleh pemerintah.

Naiknya penjualan mobil dan motor pada bulan Mei menjadi indikasi positif dari dampak stimulus tersebut. Selain itu, relaksasi dari pemerintah dan juga Bank Indonesia diharapkan dapat mendorong naiknya kredit properti di sepanjang tahun ini. "Konsistensi dari naiknya penjualan diperlukan guna memastikan daya beli tetap stabil hingga akhir tahun," ujar Nico.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak naik dan nyaman berada di teritori positif sepanjang perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dengan barang baku naik paling tinggi yaitu 2,86% diikuti properti dan realestat serta keuangan masing-masing 2,18% dan 0,4%. Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu kesehatan serta transportasi & logistik turun paling dalam yaitu masing-masing minus 0,98% dan minus 0,85%.

Pada sektor properti, mayoritas bergerak positif hari ini. Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menguat 60 poin (6,74%) ke level 950, saham PT Surya Semesta Internusa menguat 26 poin (6,02%) ke level 458, saham PT Summarecon Agung Tbk menguat 30 poin (3,66%) ke level 850, dan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menguat 35 poin (3,63%) ke level 1.000.

Lalu sektor perbankan didominasi oleh bank digital yaitu PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) yang menguat 310 poin atau 10,47% di level 3.270 per saham, kemudian PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) yang menguat 34 poin atau 8,25% ke level 446 per saham, PT Bank MNC International Tbk (BAPB) yang terkerek 25 poin atau 8,23% ke level 342 per saham. Selanjutnya PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) yang naik 85 poin atau 6,25% di level 1.445 per saham dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang naik 700 poin atau 4,95% ke level 14.850.

Di sektor konsumer, emiten ritel seperti PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menguat 160 poin (7,44%) ke level 2.310 per saham, lalu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) terkerek 45 poin (3,73%) ke level 1.250 per saham. Di sektor farmasi, tampak saham PT Indofarma Tbk yang menguat 190 poin (7,36%) ke level 2.770 imbas dari kabar produksinya obat terapi antiparasit bagi penderita covid-19 yaitu ivermectin, dilanjutkan dengan saham PT Kimia Farma yang menguat 130 poin (4,47%) ke level 3.040.

 

Sementara dari sektor komoditas kelapa sawit, terpantau saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menguat 90 poin (10,78%) ke level 925 per saham. Kemudian saham PT Triputra Agro Persada menguat 55 poin (7,69%) ke level 770. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya