Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan untuk UMKM

Mediaindonesia.com
24/5/2021 15:45
Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan untuk UMKM
.(DOK Pribadi.)

FONDASI ekonomi nasional terletak pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selama pandemi, keberlangsungan usaha mereka sangat membutuhkan bantuan banyak pihak. Terlebih tren menjalankan usaha beralih dari konvensional menjadi digital.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) sebagai badan layanan umum di bawah naungannya, menunjukkan komitmen pada pengembangan UMKM Indonesia. Menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bakti Kominfo menyasar pelaku usaha kecil di bidang kuliner untuk mendapat pelatihan digital, sekaligus memperoleh bantuan permodalan dari beberapa pihak yang turut mendukung pelatihan ini.

Sekretaris Jenderal Kemenkominfo Mira Tayyiba mengatakan sangat mengapresiasi antusiasme semua pihak dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. “Selama tujuh bulan, yaitu sejak diluncurkan pada Mei 2020 hingga akhir 2020, Gernas BBI berhasil memfasilitasi onboarding lebih dari tiga juta UMKM,” ujar Mira saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021, Senin (24/5).

Meski demikian, Mira melihat antusiasme tidak boleh berhenti di titik itu saja. “Antusiasme saja tentu tidak akan cukup. Oleh karena itu, UMKM perlu dibekali dengan modal yang relevan yaitu dalam bentuk kompetensi digital dan akses permodalan." Pelatihan ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang baru saja dicanangkan oleh Presiden pada 20 Mei 2021. Ini mendorong UMKM bergerak ke ruang digital menunjukkan kebangkitan era digital nasional Indonesia, terutama di sektor UMKM. Harapan ke depan, UMKM Indonesia Makin Cakap Digital.  

Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Latif mengungkapkan pentingnya melakukan tindakan nyata untuk membantu pelaku usaha kecil membangun usaha. “Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan UMKM digital yang pernah dilaksanakan Bakti pada 2020. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, 11% alumni pelatihan UMKM digital tahun 2020 yang menjawab survei menyampaikan kebutuhan permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan bisnis," kata Anang.

“Pemilihan kota-kota pelaksanaan juga mempertimbangkan beberapa hal. Faktor pertama yaitu sebaran infrastruktur Bakti seperti BTS dan akses internet di kabupaten tersebut. Mengingat pelatihan dilakukan secara online maupun offline, sinyal menjadi salah satu hal yang terpenting untuk mendukung pelaksanaan pelatihan,” katanya.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga sangat menyambut baik yang digagas Bakti Kominfo ini. “Saat idEA dihubungi Bakti untuk turut mendukung pelatihan ini, kami tentu sangat antusias,” ujar Bima.

Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah maju. “Kita tentu sama-sama mengerti bahwa selaih pelatihan digital, pendanaan juga merupakan hal yang ditunggu para pelaku UMKM. Setelah mulai mengenal sistem jualan online, mereka butuh modal untuk menerapkan ilmu dalam mengembangkan usaha mereka tersebut.”

Meski menjalankan usaha secara digital diklaim lebih minim biaya, tetapi tetap saja membutuhkan modal. Pelaku UMKM yang terpukul keras membutuhkan modal untuk bisa memulai kembali usaha. Hal ini menarik perhatian Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) Kementerian Keuangan, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk turut ambil peran dalam acara ini. Ada bantuan pendanaan dan permodalan dari ketiga Lembaga tersebut.

Tentu ada syarat untuk bisa mendapat bantuan permodalan tersebut. Selain harus mengikuti pelatihan dengan serius, penerima bantuan permodalan diwajibkan tidak sedang menerima kredit permodalan dari lembaga keuangan lain. Hal ini penting untuk menjaga pemerataan penerima bantuan permodalan.

Pelatihan dan dukungan akses permodalan 2021 akan berlangsung secara hibrida. Untuk tahap awal, pelatihan dilakukan secara online, dimulai sejak 24 Mei 2021. Para peserta yang melewati proses kurasi selama tahapan online akan mengikuti pelatihan secara offline untuk selanjutnya menerima bantuan pendanaan permodalan.

Baca juga: Holding BUMN Ultra Mikro Efektif Atasi Rentenir dan Pinjol Ilegal

 

Untuk kali ini, pelatihan dan pendanaan UMKM digital hanya menyasar pelaku usaha yang bergerak di bidang kuliner. Selain itu, pelatihan ini hanya menyasar peserta dari delapan kota di Indonesia, yaitu Labuan Bajo, Lombok Utara, Jambi, Manado, Tanah Laut, Bone Bolango, Lampung, dan Denpasar. Harapannya, acara ini akan jadi langkah awal untuk pelatihan sejenis berikutnya yang bisa menyasar lebih banyak pelaku usaha di berbagai wilayah di Indonesia. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya